Alexis Resmi Tutup Semua Operasional Unit Usaha

INILAHCOM, Jakarta - Managemen Alexis akhirnya merespon kebijakan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan soal penutupan seluruh izin usaha yang ada di dalam Hotel Alexis.

Pihak Alexis mengaku tidak terima dengan maraknya pemberitaan media massa sejak penutupan Griya Pijat pada Oktober 2017 silam. Alexis tak terima dengan tuduhan yang dibuat dan menghasilkan opini publik dimana Alexis adalah sarang prostitusi.

Juru Bicara Alexia Group Lina Novita mengatakan polemik terkait hotel Alexis terus diangkat lewat pemberitaan-pemberitaan di beberapa media massa yang sangat tendensius.

"Seolah menciptakan opini bahwa pihak kami terlibat dalam praktek prostitusi maupun perdagangan orang," kata Lina dalam keterangan persnya, Rabu (28/3/2018).

Menurut Lina, akibat adanya pemberitaan kurang fair tersebut berimbas kepada terbentuknya stigma negatif dan tuduhan negatif terhadap usaha-usaha yang ada di dalam hotel Alexis seperti restoran, Karaoke, 4Play lounge yang ada di gedung bekas Hotel Alexis.

"Kami sebut tidak fair, tendensius dan jadi stigma karena tidak pernah ada klarifikasi terhadap pihak managemen. Perlu diketahui bahwa unit-unit usaha tersebut juga memiliki ratusan karyawan yang mata pencaharian mereka untuk keluarga sangat bergantung dari pekerjaan mereka tersebut," ungkap Lina.

Dia menilai, polemik yang kembali diberitakan oleh media massa tersebut sangat merugikan pengusaha di industri hiburan di provinsi DKI Jakarta dalam hal ini pihak Alexis. Hal ini menimpulkan suasana yang tidak kondusif.

Lina menegaskan, demi kondisi ekonomi yang kondusif, pihaknya terpaksa menutup izin usahanya.

"Bersama ini kami sampaikan kepada rekan media dan masyarakat luas bahwa demi menghindari polemik yang berkepanjanga dan menjaga kondusifitas terhitung mula hari ini,Rabu 28 Maret 2018 kami memberhentikan seluruh kegiatan operasional unit usaha pihak kami berupa restoran, Karaoke, 4 Play, Lounge yang berada di Jl.RE Martadinata No.1, Ancol, Jakarta Utara," katanya.

"Kepada seluruh masyarakat kami sampaikan permohonan maaf atas polemik yang telah terjadi dan gaduhnya pemberitaan terkait hal tersebut selama ini," tutupnya.[jat]

Let's block ads! (Why?)