Bertemu Wali Kota Depok, Sandiaga Bahas Sinergitas

INILAHCOM, Depok - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno bertemu Wali Kota Depok Mohammad Idris, berencana untuk memperkuat hubungan kedua wilayah. DKI Jakarta sangat berhubungan dengan tetangganya, karena itu perlu ada sinergitas dengan kota-kota di sekitarnya seperti Depok.

"Tadi Pak Wali sudah menyampaikan bahwa 60 persen warga Depok adalah commuter yang ke wilayah DKI. Ini tentu banyak isu-isu yang berkembang mulai dari traffic, lapangan kerja, dan beberapa permasalahan yang selama ini masih menjadi PR yang harus di selesaikan," ujar Sandiaga bersama Wali Kota Depok di kawasan Cibubur, Depok, Jawa Barat, Selasa (1/8/2017).

Pertemuan tersebut merupakan inisiatif Anies-Sandi, yang berkeinginan untuk membangun komunikasi dan penanganan banjir. Depok salah satu kawasan yang dilewati kali Ciliwung. Baik Sandi maupun Idris berharap kerjasama ke depan bisa segera terjadi, meskipun pertemuannya masih informal.

"Kami pasti harus terus komunikasi ke depan dan alhamdulillah hari ini Pak Wali Kota menyediakan waktu di wilayah Depok," ungkapnya.

Selepas pertemuan tersebut, kedua pihak sepakat akan berbicara dengan Kota-kota yang menjadi tetangga dalam lingkup Jabodetabek. Jakarta sebagai pusat kawasan Metropolitan tersebut, pasti ingin tetap menjalin hubungan baik dengam tetangganya.

Hal tersebut juga selaras dengan pernyataan Wali Kota Depok Mohammad Idris. Ia juga berdiskusi dengan Sandiaga perihal mengenai masalah pembangunan yang bersinambungan. Inti dari pembahasannya adalah, persoalan kota dan persoalan Ibukota untuk pengembangan pembangunan.

Terkait masalah pengelolaan banjir, baik Sandiaga maupun Idris ingin langsung adakan diskusi lebih lanjut sebelum pelantikan, agar pada Oktober nanti bisa langsung fokus kepada masalah tersebut. Permasalahan banjir akibat sungai Ciliwung diharapkan dikelola mulai dari hulu hingga hilirnya.

"Ini bagaimana penyelesaian masalah, bagaimana kita punya satu sungai satu kesatuan yang tidak terpisahkan yaitu Ciliwung dari hulu sampai hilirnya," kata Idris. Agar wacana tersebut bisa diwujudkan, diperlukan komunikasi yang lebih efektif.

Idris menambahkan, banyak aset-aset Kota Depok yang bisa bekerjasama dengan DKI. Hal tersebut tidak lepas dari fakta, bahwa sebesar 60 persen masalah warga Depok adalah masalah 'Commuter' yang punya aktivitas di Jakarta.

"Ada kemacetan di Jakarta tapi setelah sampai Depok jangan sampai macet lagi dong. Mereka inginnya begitu. Depok pun meminta bantuan-bantuan dari DKI dan pemerintahan pusat," ucapnya. [*]

Let's block ads! (Why?)