INILAHCOM, Jakarta - Gubernur Jakarta Djarot Saiful Hidayat tak berdaya menahan laju kendaraan pribadi di ibukota. Baik roda dua dan roda empat, tiap harinya terjadi peningkatan jumlah kendaraan yang signifikan.
"Sepeda motor ada 1.200, mobil kurang lebih 300. Bayangkan kalau 1.500 per hari, berarti sebulan itu 45 ribu kendaraan bermotor. Tapi kami tentu saja tidak bisa membatasi produksi," ujar Djarot di Balaikota Jakarta, Kamis (24/8/2017).
Belum lagi, beragam promo murah untuk mendapatkan kendaraan terus menggoda warga memiliki kendaraab pribadi.
"Sekarang itu, beli sepeda motor sangat mudah dan praktis. Bayar DP Rp500 ribu, sudah bisa bawa motor. Anda juga bisa lihat, satu rumah itu rata-rata memiliki lebih dari satu motor. Kami tidak diskriminatif, tapi kami atur. Kami atur untuk kawasan tertentu," ungkapnya.
Oleh sebab itu, Pempov kata Djarot, perlu mencari solusi agar jalanan Jakarta tidak disesaki kendaraan pribadi tiap harinya. Menyiasatinya dengan mengatur kendaraan di jalan protokol, salah satunya dengan menerapkan sistem ganjil-genap, dan fokus memperbaiki transportasi umum.
Sementara khusus untuk pengguna sepeda motor, pemprov akan mengujicobakan perluasan pelarangan pengguna kendaraan roda dua itu sejak tanggal 12 September 2017.
Pengguna motor, nantinya tak bisa melintasi Jalan MH Thamrin hingga ke Bundaran Senayan. "Saya perintahkan untuk kawasan Kuningan-Rasuna Said, betul-betul dikaji lagi," tandasnya.[jat]
Baca Kelanjutan Tak Sanggup Batasi Kendaraan, Ini Siasat Djarot : http://ini.la/2399966Bagikan Berita Ini
0 Response to "Tak Sanggup Batasi Kendaraan, Ini Siasat Djarot"
Posting Komentar