Biaya Masuk Ancol Gratis, Ini Kata Warga

INILAHCOM, Jakarta - Usulan Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat yang meminta agar tarif parkir per jam yang diberlakukan di Ancol dikeluhkan sejumlah pengunjung.

Salah seorang pengunjung, bernama Rusdi (26) warga Sunter, Jakarta Utara mengaku keberatan jika Ancol digratiskan dan diganti dengan biaya tarif parkir per jam.

"Ya sama aja kalau masuk ke dalam Pantai Ancol gratis, tapi bayar parkir dihitung perjam. Contohnya, kita dikenakan di dua jam pertama kena biaya Rp3.000 perjam, terus bertambah lagi perjamnya, jadi berat juga bayarnya," kata Rusdi saat ditemui INILAHCOM di kawasan Ancol, Sunter, Jakarta Utara, Jumat (6/10/2017).

Dia juga meminta agar pihak pengelola PT Pembangunan Jaya Ancol dan Pemprov DKI Jakarta memperhatikan pelayanan dan fasilitas parkir agar akses tempat parkir nyaman dan rapi.

"Ya harus diperhatikan juga tempat parkir-parkirnya agar tidak berantakan dan nyaman, serta akses yang mudah bagi pengunjung yang membawa kendaraan ke tempat lokasi pantai atau wisatanya," jelasnya.

Sementara itu, Manager Corporate Communication Pembangunan Jaya Ancol, Rika Lestari menyampaikan bahwa soal usulan tarif parkir perjam sampai saat ini masih dipertimbangkan oleh pihak Pembangunan Jaya Ancol sebagai pengelola.

"Saat ini masih terus dipertimbangkan oleh pihak manajemen agar tidak menjadi polemik bagi pengunjung atau warga ," kata Rika kepada INILAHCOM, saat ditemui di kantornya, Jumat (6/10/2017).

Namun saat ditanyakan soal berapa jumlah kantong parkir yang akan disiapkan jika usulan masuk gratis diterapkan, pihak pengelola mengaku masih membahas hal tersebut.

"Semuanya masih kita bahas dulu, nanti kita lihat apakah akan ada penambahan kantong parkir nantinya setelah uji coba masuk gratis dilaksanakan," ujarnya.

Rika menyebutkan saat ini juga sedang dilakukan pembahasan soal sistem cashless alias menggunakan e-money sebagai pengganti uang kartal dalam wisata Ancol.

"Soal sistem ini akan dilakukan secara bertahap, masih kita pelajari," ucapnya.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengusulkan tarif parkir akan dihitung perjam.

"Untuk 2 jam pertama berapa rupiah, kemudian satu jam berikutnya berapa," kata Djarot.

Kata Djarot penerapan tersebut bukan tanpa alasan, sebab jika tarif parkir diterapkan secara flat kendaraan yang parkir di lokasi tersebut tidak dapat dikendalikan. [ton]

Let's block ads! (Why?)