Kasus Tewasnya Suporter, Polisi Periksa Enam Saksi

INILAHCOM, Jakarta - Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan pihaknya sudah mendatangi rumah korban suporter bola yang terkena petasan untuk menyampaikan belasungkawanya.

"Di setiap kesempatan kami selalu meminta agar suporter bola di manapun tidak membawa petasan agar peristiwa seperti yang terjadi di Bekasi tak terulang kembali," katanya di Jakarta, Senin (4/9/2017).

Ia menjelaskan, dalam penyelidikan kasus di Bekasi ini, pihak kepolisian sudah memeriksa sebanyak enam orang saksi.

"Sejah ini sudah ada enam orang yang diperiksa, nanti kita tunggu bagaimana kelanjutannya," bebernya.

Ia menambahkan, saat ini polisi masih terus mencari orang yang telah menyalakan petasan tersebut hingga membuat jatuhnya korban. Ia pun mengaku masuknya petasan ke dalam stadion adalah bentuk kelalaian aparat.

"Namanya disembunyikan atau disimpan, jadi dia gunakan kelengahan disitu. Kita sudah cek, kan ada berbagai macam modus untuk mengelabuhi petugas disitu kita kan melakukan pemeriksaan penonton sesuai SOP," katanya.

Sebelumnya, polisi menyatakan suporter Timnas Indonesia, Catur Juliantono (32), tewas karena terkena petasan rocket flare. Rocket flare itu ditembakkan dari arah Tribun Selatan saat laga pertandingan Indonesia versus Fiji di Stadion Patriot Bekasi. Pelemparan petasan terjadi sekitar pukul 18.00 WIB. Rocket Flare itu mengenai wajah Juliantono.

"Kesimpulan penyebab kematian korban berasal dari rocket flare yang ditembakan dari tribun belakang gawang," kata Kapolresta Bekasi Kombes Hero Hendrianto Bachtiar, Minggu (3/9/2017).

Kesimpulan itu diambil polisi berdasarkan olah tempat kejadian perkara (TKP) yang telah dilakukan. Polisi menerupakan cassing hand flare atau suar tangan dan pengaman rocket flare atau suar tembak) dari tribun belakang gawang.

"Sedangkan dari TKP korban, tribun timur tengah, ditemukan pipa rocket flare," ujarnya.[jat]

Let's block ads! (Why?)