Salah Satu Penembak Bos Minyak Sopir AX

INILAHCOM, Jakarta - Ditreskrimum Polda Metro Jaya mengungkapkan fakta lain terkait kasus kasus kematian bos minyak solar Herdi Sibolga (45) yang tewas ditembak

Tim gabungan Polda Metro Jaya, Polres Jakarta Utara, dan Polsek Penjaringan, telah berhasil mengungkap lima orang diamankan, termasuk otak dari aksi kejahatan itu yakni Alex alias AX.

Panit 4 Subdit Kejahatan dan Kekerasan (Jatanras) Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKP Iskandar mengatakan, AX mempunyai hubungan dengan empat eksekutor yang dibayar untuk menghabisi nyawa korban.

Adapun Alex menggunakan pembunuh bayaran karena sudah lama mengenal salah satu penembak Herdi yang berinsial PWT alias OP. "Jadi salah satu eksekutor itu kawan lamanya si otak ini, Alex," ucap Iskandar di kantornya, Jakarta Selasa (14/8/2018).

Meskipun sudah kenal, Iskandar tak menjelaskan secara rinci kapan dan berapa lama perkenalan antara keduanya dilakukan.

Selain itu, berdasarkan pemeriksaan ditemukan kalau OP merupakan sopir dari Alex. Sehingga, dirinya diajak untuk melakukan kejahatan itu. "OP yang sering jadi driver-nya (Alex)," ucapnya.

Lebih lanjut, soal uang yang dijanjikan senilai Rp 400 juta sebagai upah bila para eksekutor telah menembak mati Herdi, Iskandar mengatakan Alex membantahnya. Namun empat pelaku justru mengatakan berbeda.

"Alex belum mengaku kalau ada rencana pembayaran uang untuk para eksekutor," pungkasnya.

Seperti diketahui, Alex ditangkap usai kabur ke Pulau Tepa, Maluku Barat selama 25 hari. Polisi baru bisa meringkus aktor intelektual itu saat hendak menuju Pulau Wetar pada Jumat (10/8/2017).

Dalam kasus ini, Alex dikenakan Pasal 340 KUHP tentang Pembunuhan Berencana dan terancam pidana maksimal hukuman mati atau seumur hidup.

Motif di balik kasus pembunuhan ini diduga persaingan bisnis. Keempat tersangka berinisial AS (41), JS (36), PO alias PWT (32), dan SM (41), merupakan pembunuh bayaran yang disuruh Alex yang merupakan lawan bisnis korban yang berprofesi sebagai pengusaha solar kapal.

Keempatnya dijanjikan diberikan uang Rp 400 juta agar bisa menghabisi nyawa Herdi. Korban ditembak mati di dekat kediamannya di Jalan Jelambar Fajar, Pejagalan, Penjaringan, Jakarta Utara, Jumat (20/7/2018). [rok]

Let's block ads! (Why?)