Hanura Minta Pansus Serius Usut Temuan BPK

INILAHCOM, Jakarta - Ketua Fraksi Partai Hanura DPRD DKI, Mohamad Ongen Sangaji meminta kepada panitia khusus (pansus) microsel DPRD DKI untuk serius menindaklanjuti temuan BPK mengenai tiang microsel di lahan Pemprov DKI.

Padahal, kata dia, Ketua DPRD DKI Prasetio Edi Marsudi telah menandatangani surat pengajuan pembentukan hak dewan untuk menyelidiki berdirinya tiang microsel di atas lahan Pemerintah Provinsi DKI yang diduga tidak bayar sewa.

"Dewan yang dulu teriak-teriak bagaikan malaikat, sok paling bersih, sok paling peduli mana? Jangan bersembunyi seperti hantu, harusnya malu waktu itu nekan-nekan, hujat Ketua DPRD DKI, menuduh dan mendesak agar disetujui. Namun, setelah disepakati tidak berjalan," kata Ongen kepada wartawan, Kamis (2/8/2018).

Menurut dia, pansus microsel tidak berjalan setelah disetujui oleh Ketua DPRD DKI. Bahkan, sudah ada temuan BPK Provinsi DKI bahwa pendirian tiang microsel di atas lahan Pemprov DKI itu merugikan keuangan DKI.

"Ini harus diseriusi. Audit Badan Aset Daerah dan PTSP DKI, panggil semua yang terlibat. Hanura mendukung membongkar itu," ujarnya.

Ketua DPD Partai Hanura DKI ini menjelaskan berdasarkan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) BPK 2017 menemukan 5,507 menara seluler dibangun sembilan perusahaan penyedia infrastruktur menara telekomunikasi semuanya bermasalah.

Temuan BPK itu selain ada yang tidak memiliki Perjanjian Pemenuhan Kewajiban (PMK) atau Surat Pernyataan Kesanggupan sesuai yang disepakati dengan Pemprov DKI, ada juga yang tak membayar sewa atas lahan milik Pemprov yang digunakan.

Atas kondisi ini, BPK menilai keberadaan 5.507 menara selular yang berdiri di lahan milik Pemprov DKI melanggar Permendagri Nomor 19 Tahun 2016 tentang Pedoman Pemanfaatan Barang Milik Daerah.

Kemudian, melanggar Pergub DKI Jakarta Nomor 55 Tahun 2012 tentang Pemanfaatan Barang Milik Daerah dan Pergub DKI Nomor 225 Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengelolaan Aset Daerah.

"Ini sudah terang benderang. Ayo pansus jalan lagi. Malu lah sama warga Jakarta. Ayo dewan yang teriak-teriak kembali jadi malaikat lagi," jelasnya. [ton]

Let's block ads! (Why?)