INILAHCOM, Jakarta - Nyawa puluhan orang dikabarkan melayang usai menengak minuman keras oplosan di wilayah Jabodetabek dalam satu pekan.
Rinciannya adalah di Depok terdapat delapan korban tewas diantaranya berinisial MS (18), M (26) A (26), A (26), I (26), H (26). Enam korban tersebut membeli miras oplosan dikawasan Jakarta Selatan. Dua korban lainnya berinisial A (50) dan D (31), membeli miras di kawasan Pancoran Mas.
Delapan orang di Jakarta Selatan berinisial S (29), F (32), W (32), YH (32), FS (38), AL (39), S (40), dan M (50).
Sepuluh korban tewas di Jakarta Timur berinisial HD (19), AR (21), DK (21), AH (27), RP (28), R (39), Y, EY (56), FF (56), dan Y (56). Serta di Bekasi sebanyak dua orang berinisial MR (20) dan A (32).
Menanggapi hal tersebut, Wakil Gubernur DKI Jakarta Anies menyatakan ihwal tersebut menandakan tak boleh lagi ada toleransi terhadap minuman keras di wilayah Jakarta.
"Ini merupakan suatu lampu merah buat kita, karena korban jiwa itu tidak boleh ditoleransi sama sekali," kata Sandi, Kamis (5/4/2018).
Untuk itu, Sandi mengimbau jajarannya agar mewaspadai dan mengimbau seluruh RT/RW aktif dan tanggap terhadap fenomena bahaya miras oplosan.
"Karena kalau dicampur miras ini mereka belum tentu mengerti dari segi dampak daripada kesehatan dan organ tubuh manusia. Caranya adalah bagaimana masyarakat bersama-sama pemerintah, aparat, kami juga akan mengajak kepolisian, BPPOM untuk memastikan kita waspada," tuturnya.[rok]
Baca Kelanjutan Miras Oplosan, Sandi : Lampu Merah Buat Kita : https://ift.tt/2H98WhHBagikan Berita Ini
0 Response to "Miras Oplosan, Sandi : Lampu Merah Buat Kita"
Posting Komentar