Search

Penutupan Jalur Puncak Berdampak Pada PHK

INILAHCOM, Jakarta - Sejumlah pengelola hotel dan rumah makan di kawasan Puncak-Cipanas, Cianjur, Jawa Barat, terpaksa melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap para karyawannya pasca penutupan jalur puncak akibat longsor.

Hingga saat ini para pengelola hotel dan pemilik warung makan itu belum berencana menarik untuk mempekerjakan kembali ratusan karyawan yang dirumahkan.

Aldi (29) pengelola rumah makan terbesar di Jalan Raya Pasekon-Cipanas, pada wartawan mengatakan, sejak ditutupnya jalur Puncak-Bogor enam belas hari terkahir, membuat pihaknya merumahkan puluhan karyawannya karena sepinya pembeli.

Bahkan pihaknya terpaksa mengurangi jumlah masakan yang disajikan serta mempersingkat jadwal operasional yang biasanya 24 jam setiap harinya. Hal tersebut dilakukan untuk mengurangi beban operasional yang ditanggung setiap hari yang terus membengkak.

"Kami biasanya buka 24 jam, namun sejak satu pekan terkahir, kami hanya buka sampai jam 9 malam dan jumlah karyawan dikurangi agar biaya operasional tidak terus membengkak karena sepinya pembeli yang datang sejak Jalur Puncak-Bogor ditutup," katanya, Senin (19/2/2018).

Meskipun hari ini, sejak pukul 12.00 WIB, jalur Puncak-Bogor telah kembali dibuka dalam rangka uji coba, pihaknya belum berencana menarik kembali karyawan yang dirumahkan karena belum ada kepastian jalur akan dibuka secara normal.

"Kami akan memindahkan karyawan yang dirumahkan ke cabang lain yang tidak terganggu kalau sampai akhir bulan ini, belum ada kepastian jalur akan dibuka normal. Harapan kami perbaikan yang dilakukan sudah maksimal dan jalur Puncak-Bogor kembali normal," ujarnya.

Hal senada terucap dari Joko manager HRD hotel berbintang di Jalan Raya Cipanas-Puncak, sejak satu pekan terkahir pihaknya terpaksa merumahkan ratusan karyawan karena sepinya pengunjung yang datang untuk menginap.

"Untuk mengurangi biaya operasional, kami merumahkan ratusan karyawan yang rencananya akan ditarik kembali setelah Jalur Puncak-Bogor kembali dibuka normal. Sejak ditutup dua pekan terakhir, hanya beberapa kamar yang terisi, sedanghkan biaya operasional membengkak," katanya.

Sementara sejak dua pekan terakhir, puluhan pedagang oleh-oleh di kawasan wisata Puncak-Cipanas, berhenti berjualan karena sepinya wisatawan yang datang, termasuk saat libur panjang akhir pekan yang lalu. Hanya beberapa orang yang masih bertahan berjualan karena tidak memiliki bidang usaha lain.

"Sudah masuk tiga minggu kami tidak berjualan karena wisatawan yang datang sangat minim. Biasanya kalau tidak hari biasa kami bisa mengandalkan penghasilan pada dua hari di akhir pekan. Namun sejak jalur ditutup kami alih propefesi jadi buruh tani," kata Yudi pedagang oleh-oleh di Kebun Raya Cibodas. [tar]

Let's block ads! (Why?)

Baca Kelanjutan Penutupan Jalur Puncak Berdampak Pada PHK : http://ift.tt/2GqwtZV

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Penutupan Jalur Puncak Berdampak Pada PHK"

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.