Pendi akan Peragakan Pembunuhan Istri dan Anak

INILAHCOM, Jakarta - Kapolres Metro Tangerang Kota Kombes Pol Harry Kurniawan mengatakan Muchtar Efendi alias Pendi telah dibawa ke rumah tahanan Polsek Jatiuwung, Tangerang setelah dinyatakan pulih dokter Rumah Sakit Polri, Kramatjati, Jakarta Timur.

Tersangka pembunuhan istri dan dua anaknya itu sempat dirawat satu minggu lebih karena mengalami luka tusuk di leher dan perut akibat percobaan bunuh diri.

"Sudah ditahan kemarin malam di Polsek Jatiuwung," katanya saat dikonfirmasi, Rabu (21/2/2018).

Penahanan itu dilakukan karena kondisi fisik Efendi sudah pulih. Polisi juga telah mendapatkan hasil pemeriksaan kejiwaan Pendi. Dari hasil pemeriksaan itu, tidak ditemukan tanda-tanda pelaku mengalami gangguan kejiwaan.

"Hasilnya (pemeriksaan kejiwaannya) normal saja," bebernya.

Setelah resmi ditahan, polisi akan mengajak Efendi untuk memperagakan adegan pembunuhan terhadap Titin Suhemah (40) alias Emma, istri sirinya dan dua putri kandung korban. Kemungkinan, rekonstruksi dalam kasus tersebut akan dilakukan pekan ini.

"Rencananya nanti ke depan kita adakan rekon untuk menguatkan penyidikan. Nanti kita siapkan lah besok atau lusa," kata Harry.

Sebelumnya, kasus pembunuhan satu keluarga terjadi di Perumahan Taman Kota Permai 2, Blok B6, RT5 RW 12, Nomor 5, Periuk, Jati Using, Tangerang, Banten, Senin (12/2/2018).

Pembunuhan itu terjadi setelah Efendi terlibat cekcok mulut dengan Titin Suhemah (40) alias Emma, istri sirinya soal masalah pembelian mobil. Efendi menghabisi nyawa istri sirinya dengan sebilah pisau yang telah disiapkan.

Selain itu, tersangka juga membunuh Mutiara Ayu (11) dan Nova (20), dua putri kandung Emma karena histeris melihat korban bersimbah darah. Setelah ketiga korban dihabisi, Efendi lalu melakukan percobaan bunuh diri dengan menusukan pisau ke arah bagian leher dan perut.

Atas perbuatannya itu, Efendi dijerat Pasal 338 KUHP tentang Pembunuhan dan Pasal 340 KUHP tentang Pembunuhan Berencana dengan ancaman hukuman penjara seumur hidup.[jat]

Let's block ads! (Why?)