INILAHCOM, Jakarta - Direktur Eksekutif di Centre For Budget Analysis (CBA) Uchok Sky Khadafi mengatakan pergantian atau pencopotan kepala Dinas (kadis) yang dilakukan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan terlalu reaksioner, tanpa perencanaan yang matang.
"Setelah dicopot, langsung dijabat plt. Seharusnya, pergantian kadis ini, jangan emosional tapi harus terbuka ke publik agar bisa menghindari dagang sapi dalam karung, seperti titip menitip kadis," kata Uchok saat dihubungi INILAHCOM, Rabu (13/6/2018).
Uchok meminta pergantian kadis di Pemprov DKI dilakukan secara transparan untuk menghindari terjadinya suap menyuap atau terjadinya politik uang dalam memilih kepala dinas.
"Sistem dilakukan agar tidak ada suap menyuap atau politik uang dalam memilih kadis dan agar bisa memilih orang- orang yang punya kapasitas, dan jam terbang yang tinggi dalam kinerjanya," ujarnya.
Sebelumnya tiga Kepala Dinas (kadis) di Pemprov DKI telah dicopot dari jabatanya yakni Kepala Dinas Pendidikan, Sopan Adrianto, Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Agustino Darmawan, dan Kepala Badan Pelayanan Pengadaan Barang dan Jasa (BPPBJ), Indrastuty Rosary Okita.
Gubenur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengatakan alasan
pencopotan tersebut adalah bagian dari penyegaran di tubuh instansi yang di pimpin.
"Jadi bagian dari penyegaran, rotasi para pejabat Pemprov DKI, " ucapnya.
Anies menyebutkan masih ada sejumlah kepala dinas lainnya yang akan diganti, tetapi masih tahapan persiapan proses pergantian. [hpy]
Baca Kelanjutan Pergantian Kadis di DKI Diminta Transparan : https://ift.tt/2y8oktNBagikan Berita Ini
0 Response to "Pergantian Kadis di DKI Diminta Transparan"
Posting Komentar