INILAHCOM, Jakarta - Warga Tanah Abang, Jakarta Pusat keberatan dengan kebijakan yang diterapkan Anies-Sandi di kawasan pusat perbelanjaan itu.
Sebab niat pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI itu memudahkan pedagang kaki lima (PKL) saat berjualan dengan menutup Jalan Jatibaru Raya berpotensi petaka bagi warga sekitar.
"Bagaimana kalau kebakaran? Orang sakit bagaimana kami bergeraknya," cetus Ketua RW 01 Jati Baru X, Budiharjo, Jumat (22/12/2017).
Menurut dia, Jalan Jatibaru Raya sejatinya berfungsi sebagai lalu lintas kendaraan bukan untuk berjualan. Hal itu sesuai Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2007 tentang Ketertiban Umum Pasal 27.
"Masyarakat sangat berkeberatan. Sarana umum jalan dipakai untuk pedagang karena aset-aset Jalan Jatibaru X tertutup jadi akses warga kita terganggu," ujarnya.
Pemprov DKI Jakarta telah membeberkan tahapan penataan kawasan Pasar Tanah Abang. Salah satunya, dilakukan penutupan sisi Jalan Jatibaru tepatnya depan pintu lama Stasiun Tanah Abang untuk digunakan sebagai lokasi berjualan oleh PKL.
Di mana bagian Jalan Jatibaru lainnya bakal digunakan sebagai jalur shuttle bus gratis oleh PT Transjakarta guna memudahkan akses bagi warga yang ingin mengelilingi kawasan Tanah Abang.
Kemudian, ada enam titik pemberhentian bagi shuttle bus. Yakni Halte Stasiun Tanah Abang, Halte Blok G, halte Blok C, Halte Auri Tanah Abang, Halte Blok E, dan Halte Fly Over. Shuttle bus ini juga akan memudahkan warga atau penumpang kereta di Stasiun Tanah Abang untuk berpindah menggunakan moda transportasi lainnya, mulai dari bus kecil, bajaj, hingga ojek online.[jat]
Baca Kelanjutan Program Anies Untungkan PKL, Tapi Dikeluhkan Warga : http://ift.tt/2kEAhyjBagikan Berita Ini
0 Response to "Program Anies Untungkan PKL, Tapi Dikeluhkan Warga"
Posting Komentar