Search

Pencabulan Terulang, Grab Didesak Benahi Sistem

INILAH.COM, Jakarta - Grab Indonesia kembali menuai kritik usai kasus pencabulan terhadap seorang siswi berusia 14 tahun yang dilakukan oleh Yulianto, pengemudi Grab. Perihal itu Grab Indonesia didesak benahi sistem.

Kelompok yang aktif menyuarakan anti kekerasan dan pelecehan seksual, Hollaback! Jakarta menilai, perlakuan kriminal pengemudi Grab merupakan bukti aplikator asal Malaysia itu tidak serius membenahi layanan terhadap konsumen. Padahal sudah beberapa kali terjadi.

"Saya melihat Grab tidak memberikan langkah konkrit yang tepat dan tidak serius membenahi sistem yang mengawasi perilaku pengemudinya," kata Co Director Hollaback! Jakarta, Anindya Restuviani, di Jakarta, Kamis (24/1/2019).

Perempuan yang akrab disapa Vivi itu mengapresiasi pihak kepolisian yang sudah menangkap Yulianto (40 tahun), mitra driver Grab yang diduga mencabuli penumpangnya berusia 14 tahun di Jombang, Jawa Timur.

Menurutnya, peristiwa pelecehan driver Grab di Jombang itu menimbulkan kerisauan dan menambah catatan buruk bagi Grab Indonesia dalam menangani pelecehan seksual terhadap penumpang perempuan.

"Saya sangat khawatir atas kejadian ini. Saya mengamati mindset Grab Indonesia cenderung tidak peka menangani pelecehan seksual driver-nya kepada perempuan. Contohnya penanganan Grab ketika ingin mempertemukan korban pelecehan seksual dengan pelaku yang merupakan mitranya," sesalnya.

Kasus dimaksud terjadi pada Oktober 2018. Terindikasi kuat sebagai langkah manajemen GRAB yang tidak ingin kasus tersebut tidak diproses oleh kepolisian.

Vivi mendesak Grab Indonesia untuk perbaiki sistem perekrutan mitra pengemudi yang menganalisa psikologi dan jejak rekam calon mitra driver. Sebab, pencabulan yang dilakukan mitra Grab dapat menimbulkan trauma bagi korban.

Senada dengan Vivi, Anggota Komisi Ombudsman RI, Alvin Lie juga mengapresiasi kepolisian Jombang yang sudah meringkus Yulianto, driver ojek online GRAB yang diduga mencabuli penumpangnya itu.

"Ini adalah tindakan pidana murni karena melecehkan wanita. Tindakan polisi sudah tepat karena segera menangkap tersangka," ujarnya.

Konselor Yayasan Pulih, Wawan Suwandi, menghimbau keluarga terdekat mendampingi korban agar mempercepat proses pemulihan trauma.

"Kami juga menghimbau GRAB meng-up grade sistem keamanan agar pelecehan seksual kepada perempuan tidak terulang lagi," katanya.

Let's block ads! (Why?)

Baca Kelanjutan Pencabulan Terulang, Grab Didesak Benahi Sistem : http://bit.ly/2HHmZPJ

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Pencabulan Terulang, Grab Didesak Benahi Sistem"

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.