INILAHCOM, Jakarta - Luapan air Kali Ciliwung mengakibatkan ratusan rumah di bantaran kali yang menghubungkan wilayah Bogor dengan Jakarta itu terendam banjir.
Seperti halnya di kawasan Pejaten Timur, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Banjir merendam pemukiman warga dengan ketinggian mencapai 150-170 sentimeter.
Bahkan tak sedikit warga terpaksa meninggalkan rumahnya untuk mengungsi ke tempat yang lebih tinggi atau dirasakan aman dari banjir. Salah satu lokasi yang menjadi tempat pengungsian yakni lingkungan SMPN 46 Jakarta.
Adapun jumlah pengungsi korban banjir di lokasi tersebut mencapai sekitar 600 orang dari 150 kepala keluarga (KK) yang tercatat. Hal ini diakui oleh Ketua RT 05/05 Pejaten Timur.
"Sekitar 200 rumah (terendam banjir), 600 orang yang mengungsi," ujarnya, Jumat (26/4/2019).
Para korban banjir yang mengungsi terbagi di beberapa titik seperti tempat ibadah, Gedung SDN 22 dan ada juga yang tinggal di rumah kerabatnya yang tak jauh, namun di lokasi SMPN 46 diakui cukup banyak.
Sebelumnya hujan deras yang mengguyur wilayah Bogor, Jawa Barat mengakibatkan volume air di Sungai Ciliwung naik. Sejumlah wilayah yang tak jauh dari bantaran sungai terendam banjir.
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta menyebutkan sedikitnya ada sembilan kelurahan terendam banjir dengan ketinggian mencapai 50-170 sentimeter.
Wilayah yang paling parah terendam banjir yakni pemukiman di Kelurahan Pejaten Timur dengan ketinggian air mencapai 150-170 sentimeter.
BPBD mencatat ada 17 RW yang mengalami banjir di wilayah DKI Jakarta dan tersebar di beberapa kelurahan diantaranya Kelurahan Pejaten Timur, Srengseng Sawah, Lenteng Agung, Pengadegan, Rawajati, Balekambang, Bidaracina, Cawang dan Kampung Melayu. [ton/rok]
Baca Kelanjutan Banjir, Warga Pejaten Mengungsi di SMPN 46 : http://bit.ly/2IIy0joBagikan Berita Ini
0 Response to "Banjir, Warga Pejaten Mengungsi di SMPN 46"
Posting Komentar