Jakarta, CNBC Indonesia - Harga timah dunia jatuh pada perdagangan hari ini di tengah tingkat risiko resesi yang semakin tinggi.
Pada Senin (25/7/2022) pukul 17.00 WIB harga timah dunia tercatat US$ 24.510/ton, anjlok 1,75% dibandingkan harga penutupan kemarin. Kenaikan suku bank sentral masih jadi pemberat laju harga timah dunia.
Bank Sentral Eropa (ECB) dilaporkan meningkatkan suku bunga untuk pertama kalinya dalam 11 tahun. Suku bunga dipatok sebesar 0,5 poin persentase, lebih dari 0,25 poin persentase yang diharapkan oleh para ekonom.
Sementara itu investor fokus kepada pertemuan bank sentral AS (Federal Reserves/The Fed). Investor memperkirakan akan ada kenaikan suku bunga yang diperkirakan akan diumumkan Kamis 28 Juli 2022 dini hari waktu Indonesia. The Fed diperkirakan akan menaikkan suku bunga kebijakannya sebesar 75 basis poin (bp).
Suku bunga The Fed bakal di antara 2,25% dan 2,5%. Apalagi setelah inflasi negeri Paman Sam tembus 9,1% bulan lalu.
Kebijakan moneter yang ketat saat ini merupakan langkah besar karena meningkatkan kemungkinan resesi selama tahun depan menjadi 40%, berdasarkan jajak pendapat ekonom Reuters ditemukan.
Prediksi dari jajak pendapat terbaru menunjukkan kemungkinan 40% resesi AS akan terjadi tahun depan, dengan kemungkinan 50% terjadi dalam dua tahun lagi. Hal tersebut adalah peningkatan yang signifikan dari 25% dan 40% dalam jajak pendapat Juni.
Sementara lebih dari 90% atau 47 dari 51 responden mengatakan potensi resesi akan ringan atau sangat ringan. Hanya empat orang yang mengatakan itu akan parah.
Hal ini dapat mempengaruhi permintaan logam dasar industri seperti timah. Saat permintaan turun, harga pun mengikuti.
TIM RISET CNBC INDONESIA
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya
Harga Logam Berguguran! Timah Ambruk Nyaris 5%
(ras)
"harga" - Google Berita
July 25, 2022 at 07:00PM
https://ift.tt/Jn1DrYv
Resesi Diramal Terjadi Tahun Depan, Harga Timah Anjlok 1,75% - CNBC Indonesia
"harga" - Google Berita
https://ift.tt/2Idhc7L
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Resesi Diramal Terjadi Tahun Depan, Harga Timah Anjlok 1,75% - CNBC Indonesia"
Posting Komentar