Jakarta, CNBC Indonesia - Harga batu bara kembali naik menjelang akhir pekan. Pada perdagangan Kamis (2/6/2022), harga batu di pasar ICE Newcastle (Australia) kontrak Juli ditutup di US$ 390,75 per ton. Menguat 0,13% dibandingkan hari sebelumnya.
Kenaikan harga batu bara kemarin kembali membawa batu hitam ke zona positif setelah sempat ambruk 4,8% pada hari Rabu (1/6/2022). Kenaikan tersebut juga mendekatkan harga batu bara ke level psikologis US$ 400 per ton.
Secara keseluruhan, harga batu bara sudah menguat 6,7% dalam sepekan secara point to point. Harga batu hitam juga melesat 32,4% dalam sebulan dan melonjak 242,8% dalam setahun.
Kembali naiknya harga batu bara tidak bisa dilepaskan dari proyeksi akan meningkatnya permintaan impor dari India serta sentimen positif atas dibukanya kembali Shanghai, China.
Pemerintah India telah memberikan ultimatum baru kepada produsen India untuk segera melakukan pemesanan impor batu bara. Pada 18 Mei lalu, pemerintah India sebenarnya sudah memberikan ultimatum kepada produsen listrik untuk melakukan pemesanan impor paling terlambat 31 Mei 2022. Mereka diharapkan memulai impor pada 15 Juni 2022.
Notifikasi terbaru pemerintah menyebutkan batas pemesanan impor diperpanjang hingga Jumat besok. Jika produsen listrik tidak melakukan pemesanan hingga Jumat (3/6/2022) maka pemerintah akan "menghukum" mereka dengan mengurangi kuota batu bara lokal.
Kuota batu bara lokal akan segera dikurangi menjadi 70% dan makin mengecil menjadi hanya 60% mulai 15 Juni tahun ini. Sebaliknya, mereka diwajibkan untuk meningkat kuota impor.
Pembangkit listrik India menggantungkan sekitar 76% sumber energinya kepada batu bara. Tiap hari mereka membakar 2 juta ton batu bara untuk menghasilkan listrik.
Pemerintah India juga sudah mempercepat pembicaraan dengan negara lain seperti Rusia, Indonesia, hingga Australia untuk mengamankan pasokan.
"Kementerian Luar Negeri India tengah mencoba jalan diplomasi dari semua sumber yang bisa dijadikan pemasok impor," tutur salah seorang pejabat pemerintahan India, seperti dikutip Reuters.
Dua skema sudah disiapkan pemerintah dalam tender impor. Pada tender impor jangka pendek, pengiriman diharapkan sudah bisa dilakukan Juli-Desember. Pada tender jangka menengah, pasokan diharapkan datang untuk periode Juli 2022-Juni 2023. Tender akan dilakukan baik business-to-business (B2B) atau government-to-government (G2G).
Sekitar 173 pembangkit listrik India hanya memiliki persediaan batu bara sebanyak 23,32 juta ton, atau 35% dari pasokan yang seharusnya.
Sementara itu, 84 pembangkit listrik lainnya hanya mengandalkan batu bara lokal dan kini hanya memiliki seperempat dari pasokan yang seharusnya. Sembilan pembangkit yang mengandalkan batu bara impor kini dalam kondisi kritis.
Permintaan listrik di India melonjak tajam sejak April lalu karena gelombang panas. Negara Bollywood juga harus segera mengamankan pasokan untuk menghadapi musim hujan di Juli-September.
Kembali naiknya harga batu bara juga didorong oleh dibukanya kembali Shanghai. Pusat bisnis China tersebut digembok sealam dua bulan yang membuat lesu perekonomian Negara Tirai Bambu. Dibukanya Shanghai diperkirakan akan menggerakkan kembali perekonomian China lebih cepat sehingga permintaan batu bara meningkat.
TIM RISET CNBC INDOENSIA
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya
Harga Batu Bara Anjlok 1% Lebih! Sans, Nanti Naik Lagi Kok...
(mae/mae)
"harga" - Google Berita
June 03, 2022 at 07:35AM
https://ift.tt/7eDEqIN
Pemerintah India Minta Impor Ditambah, Harga Baru Bara Naik! - CNBC Indonesia
"harga" - Google Berita
https://ift.tt/WYxZ2Ho
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Pemerintah India Minta Impor Ditambah, Harga Baru Bara Naik! - CNBC Indonesia"
Posting Komentar