Jakarta, CNBC Indonesia - Harga nikel dunia terperosok pada perdagangan hari ini tertekan apresiasi dolar Amerika Serikat (AS) yang menguat. Namun, apakah prospeknya kurang bagus ke depan?
Pada Rabu (8/6/2022) pukul 16:42 WIB harga timah dunia tercatat US$ 29.200/ton, turun 0,95% dibandingkan harga penutupan kemarin.
"Penguatan dolar dan bank sentral yang menahan kenaikan suku bunga untuk mendorong inflasi lebih rendah dengan mengorbankan konsumen dan kemungkinan konsumsi industri membebani sentimen pasar," kata Stephen Innes, Managing Partner di SPI Asset Management.
"Permainan akhir bank sentral untuk mendinginkan inflasi dengan memperlambat pertumbuhan ekonomi tidak bagus untuk komoditas. Pembukaan kembali China sudah semakin lama dan pasar tidak bereaksi terhadap berita utama seperti itu," tambahnya.
Dollar Index (yang mengukur greenback dengan enam mata uang lainnya) menguat pada perdagangan hari ini. Nilainya tercatat 102,66, naik 0,33% dibandingkan harga sebelumnya. Hal ini menjadi sentimen negatif bagi nikel yang dibanderol dengan dolar AS. Sebab nikel menjadi lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.
Sementara itu,permintaan nikel global diperkirakan meningkat menjadi 3,02 juta ton pada 2022 dari 2,78 juta ton pada 2021, menurut International Nickel Study Group (INSG). Permintaan akan ditopang oleh perluasan produksi baterai global untuk memasok kendaraan listrik beberapa tahun mendatang.
Fitch Solution pun memberikan proyeksi rata-rata harga nikel dunia pada 2022 di US$ 27.500/ton. Melonjak 49% dibandingkan rerata harga tahun 2021 yakni US$ 18.466/ton.
TIM RISET CNBC INDONESIA
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya
Harga Nikel Melandai, Prospeknya Masih Oke?
(ras/ras)
"harga" - Google Berita
June 08, 2022 at 06:10PM
https://ift.tt/zvmJeOU
Harga Nikel Tumbang, Turun Hampir 1% - CNBC Indonesia
"harga" - Google Berita
https://ift.tt/IQOtcuB
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Harga Nikel Tumbang, Turun Hampir 1% - CNBC Indonesia"
Posting Komentar