PIKIRAN RAKYAT – Krisis daging sapi yang berkepanjangan bisa saja menimpa wilayah Jabodetabek jika tidak disikapi dengan baik.
Hal ini dikatakan oleh Guru Besar Fakultas Peternakan IPB University Muladno Basar dan menyarankan agar pemerintah dan pelaku usaha bisa bersinergi menghindari hal tersebut.
Dia menyoroti aksi mogok yang dilakukan oleh para pedagang daging sapi di pasar tradisional lantaran hanya terjadi di Jabodetabek saja.
Baca Juga: Viral Oknum Guru Tak Izinkan Murid Absen PJJ Meski Harus Jalani Kemoterapi, Pesannya Tuai Kecaman
Selain itu kenaikan harga daging sapi juga tidak berlaku secara nasional melainkan hanya terjadi di wilayah Jabodetabek.
Melonjaknya harga daging sapi ini menurut dia tidak terlepas dari ketergantungan Indonesia terhadap impor daging sapi dari negara lain terutama Australia.
"DKI dan Botabek bisa krisis daging sapi berkepanjangan karena impor sapi bakalan dari Australia mahal. Kemudian, impor sapi dari Brazil dan Meksiko juga mahal karena terlalu jauh dari segi jarak atau geografis," kata Muladno dalam diskusi yang digelar Pataka secara virtual, Jumat.
Baca Juga: Joe Biden Minta Orang yang Kerap 'Bentrok' dengan Donald Trump Tetap Jabat Direktur FBI
Selain karena bergantung pada impor, Muladno menjelaskan bahwa produksi sapi bakalan di Indonesia tidak mencukupi. Sapi bakalan jantan di Indonesia lebih banyak disiapkan oleh peternak untuk Hari Raya Idul Adha.
Jabodetabek sendiri merupakan wilayah konsumen daging ternak. Di sisi lain, ada delapan provinsi yang bisa memasok daging ke Jabodetabek dengan populasi sapi jantan di atas 750.000 per provinsi.
Delapan provinsi tersebut, yakni Jawa Timur dengan populasi tertinggi di atas 4 juta ekor, diikuti Jawa Tengah, Sulawesi Selatan, NTB, NTT, Sumatra Utara, Lampung dan Bali.
Baca Juga: Penuh Simbol dan Ambisi, Batuan Bulan Menghiasi Ruang Oval Joe Biden
Namun demikian, delapan provinsi ini juga tidak cukup memenuhi kebutuhan pangan hewan ternak ke Jabodetabek. Oleh karena itu, Indonesia memasoknya dari Australia dengan populasi sapi di atas 26 juta ton.
Dilaporkan Antara, salah satu provinsi di Australia, Darwin, juga memasok untuk kebutuhan daging ke Jakarta, karena jaraknya yang lebih dekat dibandingkan wilayah Sulawesi.
Dengan ketergantungan impor dari Australia, harga daging sapi di Jabodetabek akan terkatrol naik jika harga sapi bakalan di negara tersebut mengalami kenaikan.
Baca Juga: Indonesia Jadi Cadangan di MotoGP 2021, Dua Negara ASEAN Masuk Balapan Utama
Oleh karenanya, Muladno menilai kegiatan industri sapi ini sebaiknya dsserahkan pada pelaku usaha.
"Serahkan kegiatan industri sapi ini ke pebisnis secara total. Pemerintah hanya terbitkan regulasi yang kondusif bagi pebisnis," kata Muladno.***
"harga" - Google Berita
January 23, 2021 at 08:05PM
https://ift.tt/3oiNCKQ
Pakar Ungkap Kekhawatiran Usai Harga Daging Sapi Hanya Naik di Wilayah Jabodetabek - Pikiran-Rakyat.com - Pikiran Rakyat
"harga" - Google Berita
https://ift.tt/2JQM9Kf
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Pakar Ungkap Kekhawatiran Usai Harga Daging Sapi Hanya Naik di Wilayah Jabodetabek - Pikiran-Rakyat.com - Pikiran Rakyat"
Posting Komentar