Jakarta, CNBC Indonesia - Pelan-pelan harga kontrak futures (berjangka) batu bara termal ICE Newcastle mulai merangkak naik. Harga kontrak batu bara yang aktif ditransaksikan ini semakin mendekati level US$ 90/ton.
Pada penutupan perdagangan kemarin, Senin (25/1/2021), harga kontrak batu bara ICE Newcastle kembali menguat dengan apresiasi 0,29%. Kini harga si batu legam sudah tembus level US$ 87,1/ton.
Prospek untuk batu bara ke depan masih cukup positif, didukung oleh harga gas yang mahal, penurunan output oleh produsen akibat anjloknya harga di masa pandemi hingga kenaikan permintaan di beberapa pasar utama seperti India dan China.
Pasokan gas yang terbatas dan harganya yang sudah melesat tinggi di Jepang menjadi kendala. Ketika pasokan gas menipis dan harga melonjak, maka konsumen akan berpotensi beralih dari gas ke batu bara yang relatif lebih murah meski juga mengalami kenaikan harga yang signifikan belakangan ini.
Produksi batu bara China pada bulan Desember terus tumbuh selama enam bulan berturut-turut dan tetap di atas level tahun lalu tetapi masih belum cukup untuk mengatasi kekurangan yang menyebabkan kenaikan tajam harga batu bara domestik China.
Menurut data dari National Bureau of Statistics (NBS), China memproduksi 351,9 juta ton batu bara pada Desember, naik 3,2% dibandingkan dengan Desember 2019.
Hingga saat ini, impor batu bara oleh China untuk periode Januari 2021 mencapai 24,58 juta ton. Meski bulan ini belum kelar, tetapi sudah menjadi yang tertinggi sejak Juni 2020. Sementara impor baru bara oleh India tercatat 18,69 juta ton pada bulan ini. Impor tertinggi dalam setidaknya setahun terakhir.
China terlihat mulai melonggarkan kebijakan kuota impornyamulai Desember. Hal ini juga bertepatan dengan tingginya harga batu bara domestik di saat kebutuhan akan listrik meningkat pesat. Bahkan pemerintah China sampai melakukan pemadaman.
Sementara itu impor batu bara India cenderung mengalami kenaikan secara konsisten mulai bulan Juli hingga Oktober tahun lalu. Namun setelah itu impor batu bara India cenderung bertahan di level 17-18 juta ton per bulan hingga di penghujung tahun 2020.
"Pandangan kami sangat bullish terhadap harga batu bara termal dalam jangka pendek karena penurunan pasokan akibat faktor musiman sementara permintaan meningkat sieing musim dingin di belahan bumi utara. Selain itu, permintaan di China dan India juga meningkat karena pembukaan kembali aktivitas masyarakat secara bertahap," sebut Toby Hassall, Analis Refinitiv.
TIM RISET CNBC INDONESIA
[Gambas:Video CNBC]
(twg/twg)
"harga" - Google Berita
January 26, 2021 at 10:30AM
https://ift.tt/2Yg3Dqg
Pelan-pelan Harga Batu Bara Siap Cicipi Level US$ 90/ton Lagi - CNBC Indonesia
"harga" - Google Berita
https://ift.tt/2JQM9Kf
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Pelan-pelan Harga Batu Bara Siap Cicipi Level US$ 90/ton Lagi - CNBC Indonesia"
Posting Komentar