Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas di pasar primer nasional pada hari ini, Sabtu (30/1/21), cenderung stagnan di level Rp 957.000 per gram, di tengah penguatan emas acuan dunia pada Jumat (29/1/21) kemarin.
Harga emas di pasar spot dunia pada Jumat kemarin naik 0,31% ke US$ 1.846,09 per troy ons dari posisi sehari sebelumnya pada US$ 1.840,36 per troy ons.
Kebijakan moneter ultra longgar melalui suku bunga acuan yang rendah dan program pembelian aset finansial oleh bank sentral membuat dolar Amerika Serikat (AS) dan imbal hasil obligasi pemerintah drop.
Indeks dolar yang mengukur keperkasaan greenback di hadapan mata uang lain drop 7% sepanjang 2020. Tahun ini dolar AS diperkirakan bakal melanjutkan tren pelemahannya. Analis melihat dolar AS berpeluang untuk kembali tertekan 5-10%.
Kemudian imbal hasil obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun yang jadi acuan juga masih memberikan imbal hasil yang rendah bahkan negatif setelah dikurangi inflasi meski beberapa waktu terakhir sempat menguat ke angka 1% untuk imbal hasil nominalnya.
Editor di The GoldForcast Garry Wagner dalam wawancaranya dengan Kitco mengatakan bahwa harga emas belum berpeluang anjlok signifikan karena beberapa alasan.
"Saya pikir kemungkinannya kecil sekarang [harga emas anjlok], dan itu karena kita berada di kondisi yang unik. Kita tidak hanya melakukan pelonggaran kuantitatif, dengan suku bunga mendekati nol, tetapi kita juga menghabiskan putaran pertama US$ 3 triliun dalam stimulus fiskal. Mereka [bank sentral] terakhir kali membail-out bank [krisis 2008] tetapi kali ini, mereka memberikan modal dengan cara lain [melalui Departemen Keuangan]," kata Garry Wagner.
World Gold Council (WGC) baru-baru ini mempublikasikan laporan terbarunya. Dalam laporan tersebut WGC menyebut bahwa permintaan emas untuk konsumsi anjlok selama pandemi Covid-19. Namun permintaan untuk investasi meningkat.
Permintaan untuk tahun 2020 drop 14% dari tahun sebelumnya menjadi 3.759,6 ton dan untuk pertama kalinya permintaan emas anjlok di bawah 4.000 ton sejak tahun 2009.
Permintaan untuk perhiasan anjlok 34% menjadi 1.411,6 ton akibat lemahnya daya beli masyarakat dan juga pembatasan sosial yang dilakukan pemerintah. Di sisi lain pembelian emas oleh bank sentral juga turun karena otoritas moneter lebih fokus untuk mendongkrak perekonomian yang lesu.
WGC melaporkan aksi beli emas oleh bank sentral di tahun lalu drop 60% dibanding tahun 2019 menjadi 272,9 ton saja. Sementara itu dari sisi permintaan investasi mengalami kenaikan.
Investor yang memegang aset emas dalam exchange traded fund (ETF) mencatatkan kenaikan posisi holdingnya sebanyak 877,1 ton sepanjang 2020. Hal inilah yang membuat harga emas tahun lalu bisa meroket 25%.
[Gambas:Video CNBC]
(chd/chd)
"harga" - Google Berita
January 30, 2021 at 12:30PM
https://ift.tt/3pwKNHb
Harga Emas Dunia Naik, Harga Emas Antam Hari Ini Malah Flat - CNBC Indonesia
"harga" - Google Berita
https://ift.tt/2JQM9Kf
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Harga Emas Dunia Naik, Harga Emas Antam Hari Ini Malah Flat - CNBC Indonesia"
Posting Komentar