Search

Top! Harga Batu Bara Meroket & Akhirnya Menyentuh US$ 60/ton - CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga batu bara terus bergerak ke 'utara'. Setelah gagal tembus level psikologis pada akhir pekan lalu, kemarin harga batu bara tembus juga level keramatnya di US$ 60/ton.

Sudah lima bulan lebih harga batu bara tertekan dan ambles ke bawah US$ 60/ton. Namun pada perdagangan kemarin Senin (28/9/2020) harga batu bara termal Newcastle untuk kontrak yang aktif ditransaksikan melesat 3,15% ke US% 60,55/ton.

Harga tersebut merupakan level tertinggi sejak 8 April 2020. Sejak tertekan ke level di bawah US$ 50/ton pada 7 September lalu harga komoditas unggulan tersebut terus menguat sampai dengan kemarin.


Salah satu faktor pemicu kenaikan harga batu bara adalah melesatnya harga batu bara domestik China. Untuk batu bara termal Qinhuangdao berkalori 5.500 Kcal/Kg 1 tonnya dihargai RMB 590 atau setara dengan US$ 86,46/ton pada pekan lalu

Harga batu bara tersebut sudah lebih tinggi dari target informal yang dipatok oleh pemerintah China di RMB 500 - RMB 570 per tonnya yang sering disebut sebagai green zone. Istilah ini mengacu pada level harga batu bara yang masih bisa mendukung perusahaan tambang maupun perusahaan utilitas.

Pemicu utama naiknya harga batu bara domestik China adalah ketatnya pasokan. Sepanjang Januari-Agustus, China telah memproduksi 2,45 miliar ton batu bara. Volume ini turun 0,1% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Sementara itu permintaan terhadap batu bara tahun ini dan tahun lalu masih sama.

Tingginya harga batu bara domestik membuat China beralih ke batu bara impor yang harganya lebih murah. Hal ini membuat harga batu bara lintas laut (seaborne) juga ikut terangkat apalagi di tengah upaya pemangkasan output oleh para penambang akibat lemahnya permintaan dan rendahnya harga.

Isu seputar kemungkinan China melonggarkan kuota impornya yang belakangan ini merebak juga turut menjadi sentimen pendongkrak harga batu legam yang jadi komoditas unggulan Australia dan Indonesia itu. 

Pemerintah China saat ini tengah berjuang untuk menggenjot produksi batu baranya agar harganya turun sehingga laba industri tambang maupun perusahaan utilitasnya tetap terjaga dan mengurangi ketergantungan impor.

Mengingat harga batu bara yang sudah melesat tinggi, bahkan hampir tembus US$ 60/ton, ada kemungkinan harga batu bara bakal terkoreksi untuk pekan ini. Apalagi harga gas alam cair (LNG) sebagai sumber energi primer substitusinya masih terbilang murah.

Per 25 September, harga gas alam berada di US$ 2,139/mmBtu. Masih 14,51% di bahwa periode yang sama tahun sebelumnya. Harga LNG yang murah berpotensi membuat pelaku industri beralih ke gas ketimbang batu bara.

TIM RISET CNBC INDONESIA


[Gambas:Video CNBC]

(twg/twg)

Let's block ads! (Why?)



"harga" - Google Berita
September 29, 2020 at 10:33AM
https://ift.tt/3kVHuGR

Top! Harga Batu Bara Meroket & Akhirnya Menyentuh US$ 60/ton - CNBC Indonesia
"harga" - Google Berita
https://ift.tt/2JQM9Kf
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Top! Harga Batu Bara Meroket & Akhirnya Menyentuh US$ 60/ton - CNBC Indonesia"

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.