Jakarta, CNBC Indonesia - Harga baru bara naik tajam pada perdagangan akhir pekan lalu. Peningkatan permintaan mendongkrak harga si batu hitam.
Pada Jumat (25/6/2021), harga batu bara di pasar ICE Newcastle berada di US$ 131,1/ton. Melonjak 2,1% dibandingkan hari sebelumnya dan menyentuh titik tertinggi sejak Januari 2011.
Sepanjang pekan lalu, harga batu bara melonjak 6,64%. Dalam sebulan terakhir, harga meroket 20,12%.
Di sejumlah negara Asia, Refinitiv mencatat terjadi kenaikan permintaan yang signifikan. Taiwan mengimpor 6 juta ton batu bara termal pada April 2021, melonjak 42% dibandingkan bulan sebelumnya dan 3% ketimbang periode yang sama pada 2020.
Jepang juga menggenjot impor batu bara. Pada Mei 2021, Negeri Matahari Terbit mendatangkan batu bara termal sebanyak 8,1 juta ton, melesat 12,2% dari periode yang sama tahun sebelumnya.
"Tahun lalu, pandemi virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19) membuat permintaan energi turun drastis karena pemberlakuan lockdown di sejumlah negara. Kini situasi sudah jauh lebih baik dan permintaan meningkat, terutama untuk pembangkit listrik dan industri baja," sebut Toby Hassall, Analis Refinitiv.
Akan tetapi, dinamika harga batu bara bukan tanpa risiko. Kenaikan yang sudah begitu tajam menyebabkan risiko terjadinya ambil untung (profit taking) menjadi besar. Tentu akan tiba saatnya nanti investor ingin mencairkan keuntungan besar yang sudah didapat dari kenaikan harga batu bara.
Kemudian, pandemi virus corona yang kembali mengganas, terutama di negara-negara Asia, membuat risiko lockdown kembali mengemuka. Ketika ini terjadi, seperti tahun lalu, permintaan akan anjlok dan demikian pula dengan harga.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)
"harga" - Google Berita
June 28, 2021 at 12:40PM
https://ift.tt/3A5a55a
Nggak Ada Matinya! Harga Batu Bara Rekor Lagi - CNBC Indonesia
"harga" - Google Berita
https://ift.tt/2JQM9Kf
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Nggak Ada Matinya! Harga Batu Bara Rekor Lagi - CNBC Indonesia"
Posting Komentar