Search

Harga CPO Memang Ambrol 3,29%, Tapi Ada Tanda-tanda Comeback! - CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga kontrak futures (berjangka) minyak kelapa sawit mentah (CPO) Malaysia sepekan terakhir ambrol karena ekspor Negeri Jiran yang lesu. Sepekan terakhir CPO ambrol 3,29% ke level RM 3.375/ton.

Pada pekan ini harga minyak sawit sempat ambrol ke level RM 3.226/ton. Meskipun ambrol secara sepekan, minyak nabati menunjukkan tanda-tanda ingin berbalik arah setelah kenaikan harga minyak mentah yang sukses menjadi salah satu sentimen positif pengerek harga CPO.

Kenaikan harga CPO ditopang oleh penguatan harga minyak mentah. Harga kontrak futures Brent kini sudah semakin mendekati US$ 60/barel. Komitmen para kartel yang tergabung dalam OPEC+ untuk menjaga defisit pasokan minyak membuat harga si emas hitam terkerek naik.

Harga minyak mentah dan minyak sawit berkorelasi mengingat CPO merupakan salah satu bahan baku pembuatan biodiesel yang menjadi bahan bakar alternatif dari fossil fuel. Kenaikan harga minyak akan menjadi sentimen positif untuk harga CPO.

Sejatinya sepanjang tahun ini harga CPO masih dalam tren penurunan dan sudah terkoreksi 10,4%. Pemicunya adalah ekspor Malaysia di bulan Januari yang lesu. Menurut data perusahaan surveyor kargo yang diwartakan Reuters, ekspor produk minyak sawit bulan Januari drop 32% hingga 37% dibanding bulan sebelumnya.

Stok di produsen terbesar kedua dunia terlihat naik 1,75% dari bulan sebelumnya menjadi 1,29 juta ton, menurut estimasi median dari 11 pekebun, pedagang dan analis yang disurvei oleh Reuters.

Produksi CPO drop akibat banjir di beberapa bagian Malaysia dan kekurangan tenaga kerja karena pembatasan mobilitas publik. Produksi diperkirakan turun 13% menjadi 1,16 juta ton, terendah sejak Februari 2016.

Selain itu kabar yang datang dari India juga turut membuat harga anjlok. India sebagai salah satu importir minyak sawit terbesar di dunia memutuskan untuk menaikkan bea impor minyak nabati yang jadi komoditas unggulan RI dan Malaysia tersebut.

Menteri Keuangan Nirmala Sitharaman mengatakan penambahan pajak atas impor minyak sawit ini dilakukan karena India mencoba membangun infrastruktur dan untuk mendongkrak produksi dalam negeri.

Sitharaman mengatakan India memangkas pajak dasar impor minyak sawit mentah menjadi 15% dari sebelumnya 27,5%, tetapi memberlakukan 17,5% pajak tambahan secara terpisah.

Lebih lanjut dia mengatakan, kenaikan pajak akan mempersempit kesenjangan bea antara minyak sawit dan minyak nabati lainnya, sehingga akan mengurangi impor minyak sawit India dan berpotensi menekan harga minyak sawit Malaysia.

TIM RISET CNBC INDONESIA



[Gambas:Video CNBC]

(miq/miq)

Let's block ads! (Why?)



"harga" - Google Berita
February 07, 2021 at 10:45AM
https://ift.tt/3aFOe8q

Harga CPO Memang Ambrol 3,29%, Tapi Ada Tanda-tanda Comeback! - CNBC Indonesia
"harga" - Google Berita
https://ift.tt/2JQM9Kf
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Harga CPO Memang Ambrol 3,29%, Tapi Ada Tanda-tanda Comeback! - CNBC Indonesia"

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.