Belakangan harga emas terus mengalami penurunan. Terakhir, dari data penjualan Antam harga emas tercatat Rp 923.000 per gram turun Rp 2.000 dari perdagangan sebelumnya. Hari Rabu lalu, turunnya lebih dalam lagi sampai Rp 13.000 per gram dibandingkan perdagangan hari sebelumnya.
Menurut Direktur TFRX Garuda Berjangka Ibrahim, harga emas terus merosot terjadi karena adanya ketakutan akan inflasi yang tinggi.
"Ini kan karena inflasi tinggi, sehingga menyebabkan imbal hasil treasury di AS mengalami kenaikan. Lalu di sisi lain juga vaksinasi di berbagai negara terus berlanjut," kata dia saat dihubungi detikcom, Rabu (17/2/2021).
Dia mengungkapkan dengan gencarnya vaksinasi yang dilakukan ini maka harapan pemulihan ekonomi akan semakin besar. Ekspektasi pasar akan semakin membaik.
Apalagi negara sebesar Amerika Serikat (AS) yang akan memvaksin sekitar 200 juta penduduk. Jauh lebih besar dibandingkan dengan vaksinasi yang dilakukan Inggris sebanyak 15 juta penduduk.
"Vaksin di Inggris saja sudah mempengaruhi harga emas. Apalagi kalau AS sudah lakukan vaksinasi 200 juta penduduknya. Ini akan memberikan sentimen negatif ke harga emas," ujar dia.
Menurut Ibrahim penurunan harga emas ini merupakan hal yang wajar. Karena banyak investor yang mulai optimis dengan pemulihan ekonomi global.
Sebelumnya Kepala Strategi Lintas Aset untuk Morgan Stanley, Andrew Sheets mengatakan meskipun inflasi diperkirakan akan naik pada tahun ini, itu tidak akan cukup untuk mendukung harga emas.
"Ekonom Morgan Stanley memperkirakan inflasi AS akan naik sedikit di atas 2% selama dua tahun ke depan. Jadi ini bukan jenis skenario pelarian untuk inflasi yang tampaknya paling cocok untuk emas," katanya melansir situs web Kitco.
(eds/eds)"harga" - Google Berita
February 20, 2021 at 02:45PM
https://ift.tt/3bmW7jm
Biang Kerok Harga Emas Turun Terus - detikFinance
"harga" - Google Berita
https://ift.tt/2JQM9Kf
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Biang Kerok Harga Emas Turun Terus - detikFinance"
Posting Komentar