Jakarta, CNBC Indonesia - Harga nikel dunia melesat pada perdagangan hari ini terdorong oleh persediaan yang makin menipis.
Pada Senin (1/8/2022) pukul 15:00 WIB harga nikel dunia tercatat US$ 24.650/ton, melesat 4,37% dibandingkan harga penutupan kemarin.
Persediaan nikel dunia di gudang yang dipantau oleh bursa logam London (LME) per 29 Juli tercatat 57.804 ton, anjlok 186 ton dibandingkan hari sebelumnya. Sementara jika diukur dari awal tahun, stok nikel telah turun 44.082 ton atau 43,3% secara point-to-point/ptp. Hal ini menunjukkan bahwa pasokan nikel masih ketat.
Melihat pasar nikel dunia sepanjang Januari hingga Mei cenderung positif. Permintaan nikel dunia masih lebih tinggi dibanding produksi alias defisit sebesar 54,9 ribu ton menurut laporan Biro Statistik Logam Dunia (WBMS).
Produksi selama Januari hingga Mei 2022 mencapai 1,1 juta ton, sedangkan permintaan mencapai 1,15 juta ton. Produksi tambang naik tipis 87.000 ton dibandingkan tahun sebelumnya menjadi 1,13 juta ton.
Permintaan dunia untuk nikel tercatat meningkat sebesar 50 ribu ton dari tahun sebelumnya. Kemungkinan besar efek penuh dari lockdown belum sepenuhnya tercermin dalam statistik perdagangan, kata laporan WBMS.
Produksi nikel smelter atau rafinasi bulanan mencapai 235,9 ribu ton pada Mei 2022. Pada saat yang sama, permintaan bulanan mencapai 240,2 ribu ton.
Output smelter atau rafinasi China telah turun 15 ribu ton dibandingkan periode lima bulan yang sama pada tahun 2021. Sebaliknya, permintaan di dalam negeri naik tipis 47 ribu ton menjadi 625 ribu ton sampai Mei 2022.
TIM RISET CNBC INDONESIA
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya
Brol! Harga Nikel Ambrol Nyaris 6%
(ras/ras)
"harga" - Google Berita
August 01, 2022 at 03:19PM
https://ift.tt/youJnvI
Breaking News: Harga Nikel Dunia 'Terbang' 4,37%! - CNBC Indonesia
"harga" - Google Berita
https://ift.tt/NYWK7O1
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Breaking News: Harga Nikel Dunia 'Terbang' 4,37%! - CNBC Indonesia"
Posting Komentar