Jakarta, CNBC Indonesia - Harga nikel dunia longsor pada hari pertama perdagangan pekan ini setelah pejabat Amerika Serikat (AS) mengunjungi Taiwan.
Pada Senin (15/8/2022) pukul 15:30 WIB harga nikel dunia tercatat US$22.1540 per ton, anjlok 3,89% dibandingkan harga penutupan kemarin.
Tingkat pinjaman baru bank di China jatuh lebih dari yang diperkirakan pada Juli. Sementara pertumbuhan kredit yang luas melambat karena wabah baru virus Corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19).
Selain itu, kekhawatiran tentang pekerja dan krisis properti yang semakin dalam membuat perusahaan dan konsumen lebih hati-hati untuk mengambil lebih banyak utang.
Hal ini dinilai pasar dapat menahan ekspansi perusahaan sehingga bisa berdampak pada aktivitas produksi perusahaan. Ujung-ujungnya terjadi degradasi permintaan bahan baku. Salah satunya adalah logam dasar seperti nikel. Saat permintaan turun, harga mengikuti.
Penekan harga lainnya datang dari ketegangan geopolitik dengan Taiwan yang makin tinggi. Hal ini dipicu oleh kedatangan pejabat Amerika Serikat ke Taiwan.
Delegasi anggota parlemen AS tiba di Taiwan pada Minggu untuk perjalanan selama dua hari, di mana mereka akan bertemu dengan Presiden Tsai Ing-wen.
Kedubes AS secara de facto di Taipei mengatakan bahwa delegasi tersebut dipimpin oleh Senator Ed Markey, yang didampingi oleh empat anggota Kongres. Kantor Kepresidenan Taiwan mengatakan kelompok itu akan bertemu Tsai pada Senin pagi.
"Terutama pada saat China meningkatkan ketegangan di Selat Taiwan dan kawasan dengan latihan militer, Markey memimpin delegasi untuk mengunjungi Taiwan sekali lagi menunjukkan dukungan kuat Kongres Amerika Serikat untuk Taiwan," katanya dalam sebuah pernyataan.
Kedutaan China di Washington mengatakan bahwa "anggota Kongres AS harus bertindak konsisten dengan kebijakan satu-China pemerintah AS" dan berpendapat bahwa kunjungan kongres terbaru "sekali lagi membuktikan bahwa AS tidak ingin melihat stabilitas di Selat Taiwan. dan tidak berusaha untuk menimbulkan konfrontasi antara kedua belah pihak dan ikut campur dalam urusan dalam negeri China."
Ketidakstabilan ini dikhawatirkan akan makin membuat prospek ekonomi China semakin buram sehingga akan berpengaruh terhadap permintaan logam dari China.
China adalah konsumen terbesar nikel di dunia dengan konsumsi sebesar 1,31 juta ton pada 2020, mengacu data Statista. Sehingga permintaan dari China memiliki pengaruh terhadap laju harga nikel.
TIM RISET CNBC INDONESIA
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya
Nikel Bangkit dari Kubur, Harganya Melambung Nyaris 5%!
(ras/ras)
"harga" - Google Berita
August 15, 2022 at 04:05PM
https://ift.tt/Kk13maN
Breaking News: Harga Nikel Ambrol Nyaris 4%! - CNBC Indonesia
"harga" - Google Berita
https://ift.tt/HoR9kJr
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Breaking News: Harga Nikel Ambrol Nyaris 4%! - CNBC Indonesia"
Posting Komentar