Bisnis.com, JAKARTA – Direktur Eksekutif Asosiasi Pertambangan Batu Bara Indonesia (APBI) Hendra Sinadia mengatakan bahwa harga komoditas batu bara berpotensi kembali terkerek naik di tengah kekhawatiran terhadap invasi Rusia ke Ukraina pada pekan ini.
Hal itu disampaikan Hendra untuk menepis anggapan potensi merosotnya harga komoditas emas hitam itu seiring dengan implementasi carbon border adjustment measures (CBAM) atau pajak karbon lintas negara dari Uni Eropa pada tahun ini.
Meski begitu, Hendra mengakui bahwa isu lingkungan turut membentuk sentimen negatif terhadap permintaan komoditas unggulan Indonesia itu.
“Kekhawatiran terhadap potensi konflik di Rusia dan Ukraina juga bisa terjadi gangguan terhadap pasokan gas di Eropa yang akhirnya meningkatkan lagi permintaan batu bara,” kata dia melalui sambungan telepon, Rabu (9/2/2022).
Menurut dia, tren kenaikan harga batu bara belakangan ini disebabkan oleh terhentinya pasokan dari Australia kepada China. Hambatan perdagangan kedua negara itu mengakibatkan tren harga batu bara mengalami kenaikan sepanjang 2021.
“Saat hubungan kedua negara membaik, itu bisa berpengaruh terhadap harga, Jadi agak sulit untuk memproyeksikan tren permintaan dan harga di 2022,” kata dia.
Hanya saja, dia memastikan, isu lingkungan tidak akan berdampak serius pada kinerja ekspor komoditas emas hitam dalam jangka pendek.
Alasannya, 90 persen ekspor batu bara Indonesia dikirim ke negara-negara Asia Pasifik yang tidak mengenakan kebijakan CBAM.
“Dalam jangka pendek ini masih cukup kuat, karena batu bara kita 90 persen diekspor ke negara-negara Asia Pasifik, negara-negara yang masih banyak mengandalkan batu bara,” ujarnya.
Seperti diketahui, harga batu bara terus mengalami penguatan seiring dengan tingginya permintaan komoditas itu secara global. Terbaru, batu bara diperdagangkan pada level US$239,25 per metrik ton.
Bursa ICE Newcastle mencatat perdagangan batu bara berada pada level US$239,25 per metrik ton untuk kontrak Februari 2022 pada Selasa (8/2/2022). Harga tersebut menguat 3,25 poin dibandingkan dengan perdagangan sebelumnya US$236 per metrik ton.
Komoditas tersebut juga mengalami penguatan tajam untuk kontrak Maret 2022. Bursa mencatat batu bara dihargai US$224,75 per metrik ton, atau menguat 8,75 poin dari hari sebelumnya.
Sebaliknya, kontrak Maret 2022 berada pada level US$197,90 per metrik ton, atau melonjak 4,30 poin.
Di sisi lain, Tradingeconomic bahkan mencatat perdagangan batu bara pada level US$241 per metrik ton di hari yang sama.
"harga" - Google Berita
February 09, 2022 at 10:31PM
https://ift.tt/Htv45Bc
Konflik Rusia-Ukraina Picu Kenaikan Harga Batu Bara - Bisnis.com
"harga" - Google Berita
https://ift.tt/7gB8lf0
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Konflik Rusia-Ukraina Picu Kenaikan Harga Batu Bara - Bisnis.com"
Posting Komentar