Search

Tembus Lagi US$ 85,35/ton, Harga Batu Bara Volatil Banget - CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Volatilitas yang tinggi masih terpantau di pasar energi. Salah satunya adalah batu bara. Harga batu bara bak roller coaster naik turun dengan tajam dalam waktu singkat. 

Pada penutupan perdagangan kemarin (11/3/2021) harga kontrak futures (berjangka) batu bara termal ICE Newcastle melesat 2,46% dan kembali ke level psikologis US$ 85,35/ton. 


Fluktuasi harga batu bara yang tinggi di bursa berjangka mengekor volatilitas di pasar keuangan global. Prospek ekonomi yang membaik dibarengi dengan kebijakan makro ultra longgar melalui suku bunga rendah dan likuiditas berlimpah membuat para pelaku ekonomi mengkhawatirkan inflasi bakal naik tinggi.

Inflasi adalah salah satu fenomena ekonomi yang menggerus kekayaan seseorang. Bagi seorang investor, inflasi tinggi adalah musuh.

Mereka yang ingin menjadi orang yang ahead the curve dan melindungi kekayaannya akan beralih ke aset-aset yang bisa digunakan untuk lindung nilai (hedging) dari inflasi yang tinggi salah satunya komoditas. 

Secara rata-rata harga batu bara termal dalam dua bulan terakhir masih lebih tinggi dibandingkan dengan dua bulan awal tahun lalu. Prospek perekonomian yang lebih cerah dan sentimen commodity supercycle memang membuat banyak spekulan untuk mengambil posisi beli (long) terhadap berbagai kontrak komoditas.

Melesatnya harga minyak mentah lebih dari 30% juga turut menjadi sentimen positif untuk harga batu bara mengingat keduanya termasuk ke dalam bahan bakar fosil. China sebagai konsumen batu bara terbesar di dunia menargetkan pertumbuhan ekonominya bisa menyentuh 6% tahun ini setelah berekspansi 2,3% tahun lalu.

Secara fundamental, prospek batu bara tahun ini bakal lebih baik dari tahun lalu. Badan Energi Internasional (IEA) memperkirakan permintaan batu bara global meningkat 2,6% pada tahun 2021, didorong oleh permintaan listrik dan industri yang lebih tinggi.

Namun IEA mengatakan bahwa permintaan batu bara global pada tahun 2021 diramal masih akan tetap di bawah tahun 2019 dan bahkan bisa lebih rendah jika asumsi laporan untuk pemulihan ekonomi, permintaan listrik atau harga gas alam tidak terpenuhi.

Kenaikan permintaan batu bara pada tahun 2021 akan berlangsung singkat, dengan perkiraan penggunaan batu bara akan mendatar pada tahun 2025 sekitar 7,4 miliar ton. IEA menyatakan bahwa masa depan batu bara sebagian besar akan ditentukan di Asia.

Saat ini, Cina dan India menyumbang 65% dari permintaan batu bara global. Dengan memasukkan Jepang, Korea, Taiwan dan Asia Tenggara, pangsa itu meningkat menjadi 75%.

Well, naik turunnya harga batu bara masih diakibatkan oleh sentimen di pasar keuangan maupun outlook fundamental pasar yang cenderung membaik.

TIM RISET CNBC INDONESIA


[Gambas:Video CNBC]

(twg/twg)

Let's block ads! (Why?)



"harga" - Google Berita
March 12, 2021 at 09:05AM
https://ift.tt/38yL1an

Tembus Lagi US$ 85,35/ton, Harga Batu Bara Volatil Banget - CNBC Indonesia
"harga" - Google Berita
https://ift.tt/2JQM9Kf
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Tembus Lagi US$ 85,35/ton, Harga Batu Bara Volatil Banget - CNBC Indonesia"

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.