Bisnis.com, JAKARTA – Hanya butuh satu hari bagi komoditas komoditas minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) untuk mengalami perubahan harga dari melonjak menjadi turun kembali.
Seperti diketahui, harga komoditas CPO Malaysia untuk kontrak aktif diperjualbelikan mengalami kenaikan pada perdagangan awal pekan ini, Senin (1/2/2021). Harga kontrak pengiriman April di Bursa Malaysia Derivatif mengalami kenaikan hampir 3 persen. Harga CPO menguat ke level 3.489 ringgit Malaysia per ton pada hari itu.
Namun, pada Selasa (2/2/2021) harga komoditas andalan ekspor Indonesia itu harus kembali turun lebih dari 1 persen. Bursa Malaysia Derivatif melaporkan harga CPO terkoreksi 1,26 persen ke 3.446 ringgit Malaysia per ton.
Kebijakan perpajakan baru dari India menjadi salah satu biang keladinya. Negeri Bollywood tersebut memberlakukan pajak tambahan atas impor CPO. Hal itu dilakukan lantaran negara importir minyak nabati terbesar di dunia tersebut mencoba membangun infrastruktur pertanian dalam negeri dengan mengenakan pajak impor.
Seperti dilansir dari The Stars Online, Selasa (2/2/2021) Menteri Keuangan India Nirmala Sitharaman mengatakan pemerintah setempat memang memotong bea masuk impor minyak sawit mentah menjadi 15 persen dari 27,5 persen. Namun pada saat yang sama memberlakukan pajak tambahan yang dikenakan secara terpisah sebesar 17,5 persen.
"Ini adalah kebutuhan mendesak untuk meningkatkan infrastruktur pertanian," kata Sitharaman.
"harga" - Google Berita
February 02, 2021 at 12:40PM
https://ift.tt/36BaEqd
Prospek Harga CPO Usai Kembali 'Dibanting' Akibat Kebijakan India - Bisnis.com
"harga" - Google Berita
https://ift.tt/2JQM9Kf
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Prospek Harga CPO Usai Kembali 'Dibanting' Akibat Kebijakan India - Bisnis.com"
Posting Komentar