SUN adalah surat berharga negara (SBN) konvensional rupiah yang perdagangannya paling ramai di pasar domestik, sehingga dapat mencerminkan kondisi pasar obligasi secara umum. Keempat seri yang menjadi acuan pasar adalah FR0081 bertenor 5 tahun, FR0082 bertenor 10 tahun, FR0080 bertenor 15 tahun, dan FR0083 bertenor 20 tahun.Seri acuan yang paling menguat adalah FR0082 yang bertenor 10 tahun dengan penurunan yield 6,9 basis poin (bps) menjadi 6,71%. Besaran 100 bps setara dengan 1%. Posisi yield tersebut merupakan yang terendah sejak hampir 2 tahun yang lalu.
Yield Obligasi Negara Acuan 22 Jan'20 |
|||||
Seri |
Jatuh tempo |
Yield 21 Jan'20 (%) |
Yield 22 Jan'20 (%) |
Selisih (basis poin) |
Yield wajar PHEI 22 Jan'21 (%) |
FR0081 |
5 tahun |
6.106 |
6.083 |
-2.30 |
6.0127 |
FR0082 |
10 tahun |
6.784 |
6.715 |
-6.90 |
6.6667 |
FR0080 |
15 tahun |
7.329 |
7.273 |
-5.60 |
7.2119 |
FR0083 |
20 tahun |
7.428 |
7.393 |
-3.50 |
7.3475 |
Sumber: Refinitiv
Apresiasi pasar obligasi pemerintah hari ini tercermin pada harga obligasi wajarnya, di mana indeks INDOBeX Government Total Return milik PT Penilai Harga Efek Indonesia (PHEI/IBPA) masih menguat. Indeks tersebut naik 1,05 poin (0,38%) menjadi 275,18 dari posisi kemarin 274,13.
Penguatan SBN hari ini juga membuat selisih (spread) yield obligasi rupiah pemerintah tenor 10 tahun dengan yield surat utang pemerintah AS (US Treasury) tenor serupa mencapai 493 bps, menyempit dari posisi kemarin 501 bps. Yield US Treasury 10 tahun naik 0,9 bps hingga 1,77% dari posisi kemarin1,76%.
Terkait dengan porsi investor di pasar SBN, data Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu (DJPPR) terakhir menunjukkan investor asing menggenggam Rp 1.084,31 triliun SBN, atau 39,18% dari total beredar Rp 2.767 triliun berdasarkan data per 20 Januari.
Angka menunjukkan kepemilikan investor asing masih masuk ke pasar SUN senilai Rp 160 miliar sejak akhir pekan lalu, sedangkan sejak awal bulan dan awal tahun masih surplus Rp 22,45 triliun. Dari pasar surat utang negara berkembang, penguatan harga terjadi secara luas sehingga yield mayoritas obligasi negara turun.
Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Negara Maju & Berkembang |
|||
Negara |
Yield 21 Jan'20 (%) |
Yield 22 Jan'20 (%) |
Selisih (basis poin) |
Brasil (BB-) |
6.835 |
6.8 |
-3.50 |
China (A+) |
3.096 |
3.053 |
-4.30 |
Jerman (AAA) |
-0.25 |
-0.254 |
-0.40 |
Prancis (AA) |
0.009 |
0 |
-0.90 |
Inggris Raya (AA) |
0.631 |
0.655 |
2.40 |
India (BBB-) |
6.639 |
6.636 |
-0.30 |
Jepang (A) |
-0.006 |
0.001 |
0.70 |
Malaysia (A-) |
3.295 |
3.291 |
-0.40 |
Filipina (BBB) |
4.855 |
4.792 |
-6.30 |
Rusia (BBB) |
6.2 |
6.22 |
2.00 |
Singapura (AAA) |
1.688 |
1.707 |
1.90 |
Thailand (BBB+) |
1.445 |
1.435 |
-1.00 |
Amerika Serikat (AAA) |
1.769 |
1.778 |
0.90 |
Afrika Selatan (BB+) |
8.985 |
8.995 |
1.00 |
Sumber: Refinitiv
TIM RISET CNBC INDONESIA
(irv/irv)"harga" - Google Berita
January 22, 2020 at 09:43PM
https://ift.tt/3aAq12z
Reli Harga SUN Berlanjut, Yield 10 Tahun Turun Hingga 6,71% - CNBC Indonesia
"harga" - Google Berita
https://ift.tt/2JQM9Kf
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Reli Harga SUN Berlanjut, Yield 10 Tahun Turun Hingga 6,71% - CNBC Indonesia"
Posting Komentar