Search

Takut Resesi Lagi, Harga Timah Kembali Turun 2,67%! - CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga timah dunia kembali melemah pada sesi perdagangan hari ini di tengah kekhawatiran kondisi ekonomi global. Penurunan harga timah terjadi di tengah persediaan meningkat terutama di gudang Asia. Pergerakan harga timah tak banyak berubah, masih dalam tren yang rendah jika dibandingkan dengan perdagangan 3 bulan lalu.

Harga timah di pasar logam dunia, London Metal Exchange (LME) pada Selasa (30/8/2022), pukul 14.15 WIB tercatat US$ 24.090 per ton, turun -2,67% dibandingkan harga penutupan kemarin.


Seperti yang diketahui, harga timah dunia sudah jatuh sejak Mei lalau karena kekhawatiran resesi global yang melemahkan permintaan, kebijakan moneter yang lebih ketat, dan penguncian terus-menerus di China memacu aksi jual yang luas.

Saat ini, kekhawatiran resesi diperparah pasca simposiun Jackson Hole di mana ketua bank sentral Amerika Serikat (AS), Jerome Powell memberikan pidato pada acara tahunan tersebut.

Isi pidato Powel begitu disorot dan berhasil membuat pasar ketar-ketir. Pasalnya, Powell menyampaikan komitmen tegasnya untuk menghentikan inflasi, sekaligus memperingatkan bahwa ia mengharapkan The Fed untuk terus menaikkan suku bunga dengan cara yang akan menyebabkan "kesakitan" pada ekonomi AS.

Pejabat The Fed menduga bahwa tanda-tanda pelandaian inflasi belum akan terjadi dalam waktu dekat dan inflasi belum mencapai puncaknya. Alhasil, harapan Powell akan sedikit mengendurkan kenaikan suku bunga pun sirna, resesi Negeri Paman Sam semakin di depan mata.

Saat pertumbuhan ekonomi melambat, maka permintaan timah pun akan berkurang. Apalagi timah, yang banyak digunakan untuk bahan baku komponen elektronik. Permintaan timah juga kerap digunakan untuk mengukur tingkat kesehatan ekonomi.

Diketahui, pasar timah dunia tengah mencatat defisit pasokan selama periode Januari hingga Juni 2022. Badan Statistic Logam Dunia (WBMS) mencatat sepanjang periode tersebut defisit timah mencapai 6 ribu ton.

Melansir dari Statista, China merupakan konsumen timah terbesar di dunia. Konsumsi timah China mencapai 216.200 ton pada tahun 2020. Sehingga permintaan dari Negeri Panda tersebut dapat berpengaruh terhadap harga timah dunia. Permintaan naik, harga pun mengikuti.

Fitch Solution memperkirakan pertumbuhan permintaan timah global akan berkurang seiring melemahnya ekonomi global. Permintaan dari sektor manufaktur elektronik akan menahan penurunan permintaan lebih dalam lagi. Sektor elektronik sendiri menjadi sumber utama permintaan timah olahan.

Diperkirakan permintaan timah sebanyak 369.000 ton pada 2022. Jumlah ini bertumbuh 1,3% dibandingkan tahun lalu, yang mana permintaan global sebanyak 364.000 ton. Laju pertumbuhan juga melambat dibandingkan 2021 sebesar 3,9%.

"Oleh karena itu, kami memperkirakan pertumbuhan konsumsi timah olahan akan tetap berada di wilayah positif, dengan pertumbuhan 1,3% yoy, meskipun turun dari perkiraan 3,9% pada tahun 2021," tulis Fitch dalam laporannya.

"Dalam jangka panjang, kami memperkirakan peningkatan permintaan global absolut, dengan konsumsi tahunan tumbuh rata-rata tahunan sebesar 0,7% selama 2022-2031 menjadi 389 kt pada 2031."

Pendorong utama permintaan timah berasal dari industri elektronik konsumen seperti smartphonelaptop, dan tablet. Proses pembuatannya menggunakan solder yang merupakan produk hilir dari timah.

Pertumbuhan populasi dan peningkatan pendapatan, terutama di pasar negara berkembang, juga akan mendorong peningkatan pembelian barang elektronik konsumen, sehingga mendukung permintaan timah olahan di tahun-tahun mendatang.

Meskipun permintaan dari China sepanjang paruh pertama 2022 mencatatkan tren penurunan, para pelaku pasar masih menaruh harapan pada kebijakan stimulus untuk membalikkan keadaan ekonomi Negeri Panda. Pengaruhnya adalah permintaan akan timah yang bisa kembali meningkat.

China akan mengambil lebih banyak langkah untuk mendukung ekonomi, termasuk meningkatkan dukungan pendanaan untuk proyek-proyek infrastruktur dan meningkatkan dukungan untuk perusahaan swasta serta perusahaan teknologi. China akan tetap menjadi konsumen timah olahan terbesar di dunia setidaknya hingga 2031.

TIM RISET CNBC INDONESIA

Artikel Selanjutnya

Harga Logam Berguguran! Timah Ambruk Nyaris 5%


(aum/aum)

Adblock test (Why?)



"harga" - Google Berita
August 30, 2022 at 04:40PM
https://ift.tt/KakG384

Takut Resesi Lagi, Harga Timah Kembali Turun 2,67%! - CNBC Indonesia
"harga" - Google Berita
https://ift.tt/sQW28yd
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Takut Resesi Lagi, Harga Timah Kembali Turun 2,67%! - CNBC Indonesia"

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.