Search

Waduh, Harga Batu Bara Anjlok 6% Lebih! - CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga batu bara anjlok setelah bergerak di jalur pendakian selama tiga hari. Pada perdagangan Selasa (7/6/2022), harga batu kontrak Juli di pasar ICE Newcastle (Australia) ditutup di level US$ 369 per ton. Harganya amblas 6,4%.

Level harga tersebut adalah yang terendah sejak 26 Mei lalu atau dalam 11 hari terakhir. Anjloknya harga batu bara kemarin juga memutus catatan positif batu hitam yang sudah berlangsung sejak Jumat pekan lalu.

Dalam sepekan, harga batu bara juga sudah anjlok 10% secara point to point. Namun, dalam sebulan harga batu bara masih menguat 2,9% sementara dalam setahun harganya melesat 219,2%.


Pelemahan harga batu bara disebabkan harganya yang sudah terlalu tinggi serta proyeksi adanya peningkatan produksi dari India. India menjadi pusat pergerakan pasar batu bara dalam sebulan terakhir karena permintaan dari negara tersebut melonjak drastis akibat adanya gelombang panas.

Negeri Bollywood juga tengah dikejar untuk mengamankan pasokan batu bara untuk persiapan musim hujan di Juli-September. Pemerintah India sudah meminta BUMN pertambangan mereka, Coal India, untuk melakukan impor sebesar 12 juta ton untuk 13 bulan ke depan.

Coal India juga akan membuka kembali 20 pertambangan batu bara mereka yang selama ini ditutup. Ke-20 pertambangan tersebut akan ditenderkan kepada perusahaan swasta. Langkah tersebut diharapkan bisa meningkatkan produksi batu bara domestik dan mengurangi ketergantungan impor.

"Cadangan batu bara di pertambangan yang kini ditutup dalam kondisi bagus. Tambang memang sudah ditutup 6-12 tahun tapi prusahaan swasta bisa dengan nyaman melakukan penambangan kembali. Inisiatif dari swasta akan sangat membantu dalam meningkatkan pasokan batu bara dalam jumlah besar," tutur Sanish Chandra, juru bicara South Eastern Coalfield Limited (SECL), seperti dikutip The New Indian Express.

SECL merupakan salah satu anak usaha Coal India. Untuk menambah pasokan domestik, SECL sudah meningkatkan produksi hingga 125 ribu ton sejak April.

Moody's Investors Service memperkirakan India akan terus meningkatkan produksi batu bara untuk menghindari krisis energi, termasuk dengan menggenjot produksi di tambang milik Coal India. Moody's memperkirakan Coal India akan menaikkan produksi sekitar 12% pada tahun ini. Perusahaan tersebut menyuplai 80% pasokan batu bara domestik India.

Pelemahan harga batu bara juga disebabkan belum meningkatnya permintaan dari China setelah negara tersebut membuka penuh perekonomian mereka di awal Juni.
Analis Industri Bank Mandiri Ahmad Zuhdi menilai dibukanya kembali China belum akan berdampak kepada harga batu bara.

"Dampaknya nggak akan terlalu besar karena harga sudah overshoot. China juga memiliki short term plan untuk meningkatkan produksi domestik. Data juga menunjukkan impor china berkurang jauh," tutur Zuhdi, kepada CNBC Indonesia.

Produksi batu bara China mencapai 1,45 miliar on di Januari-April, 11% lebih tinggi dibandingkan periode yang sama lama tahun sebelumnya. Kenaikan produksi tersebut menekan impor batu hitam. China mengimpor batu bara sebanyak 75,41 juta ton pada Januari-April 2022, turun 16% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

TIM RISET CNBC INDONESIA


[Gambas:Video CNBC]

Artikel Selanjutnya

Harga Batu Bara Anjlok 1% Lebih! Sans, Nanti Naik Lagi Kok...


(mae/mae)

Adblock test (Why?)



"harga" - Google Berita
June 08, 2022 at 07:25AM
https://ift.tt/pfdguD5

Waduh, Harga Batu Bara Anjlok 6% Lebih! - CNBC Indonesia
"harga" - Google Berita
https://ift.tt/FUvH2hZ
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Waduh, Harga Batu Bara Anjlok 6% Lebih! - CNBC Indonesia"

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.