Search

Ambles Gak Karuan, Harga Batu Bara Jatuh ke US$ 85/ton CNBC Indonesia • 3 menit yang - CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Penurunan aliran perdagangan batu bara di Asia yang mulai tampak turut membebani harga batu bara yang sudah naik tinggi. Harga batu bara termal ICE Newcastle anjlok signifikan pada perdagangan kemarin (8/4/2021).

Harga kontrak yang aktif diperdagangkan di bursa berjangka tersebut drop 3,44% dalam sehari. Harga batu bara langsung ambles ke US$ 85,45/ton. Padahal sebelumnya harga batu bara masih berada di US$ 88,5/ton.


Kenaikan harga batu bara sebenarnya ditopang juga oleh perbaikan fundamentalnya. Sejak bulan kesembilan tahun lalu, volume impor batu bara Asia mulai naik hingga Januari 2021.

Impor dari India relatif stabil sementara impor China terus meningkat seiring dengan peningkatan permintaan dan ketatnya pasokan yang membuat harga batu bara lokalnya naik tajam.

Namun mulai bulan Februari impor batu bara dari kedua negara tersebut mulai melandai. Sementara itu perdagangan batu bara dunia juga mencapai puncaknya pada Desember tahun lalu serta mulai melandai di dua bulan pertama tahun ini. 

Batu BaraSumber: Refinitiv, Grafik : Clyde Russel
Batu BaraaSumber : Refinitiv, Grafik : Clyde Russel

Namun di bulan Maret harga batu bara Newcastle cenderung naik. Hal ini juga diikuti dengan kenaikan harga batu bara acuan (HBA) RI. HBA naik US$ 2,21 per ton dari posisi Maret 2021 sebesar US$ 84,47 per ton.

Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Agung Pribadi, mengatakan memanasnya perang dagang Australia dan China berpengaruh terhadap sejumlah harga komoditas global termasuk batu bara.

Menurutnya tensi dagang tersebut berimbas positif karena naiknya permintaan batu bara Indonesia ke China. Jadi meskipun ada penurunan volume impor tetapi RI tetap diuntungkan dari perseteruan antara Negeri Kanguru dengan Negeri Panda.

Soal ekspor, RI sedang berupaya menggenjot pengiriman batu bara ke China sebanyak 200 juta ton tahun ini. Asosiasi Pertambangan Batu Bara Indonesia (APBI) memproyeksikan ekspor batu bara tahun 2021 ke China sebesar 160 juta ton. Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Eksekutif APBI Hendra Sinadia.

Menurutnya target 160 juta ton ini masih dibahas dalam conference call dengan pihak China Coal Transportation and Distribution Association (CCTDA). 

Sebelumnya Hendra pernah menyampaikan harapan ekspor batu bara ke China tahun ini bisa mencapai 200 juta ton. Menanggapi pernyataan sebelumnya, Hendra menyebut angka 200 juta ton adalah angka di MoU.

Menurutnya ekspor ke China tahun lalu mencapai sekitar 140 juta ton. Mengejar ekspor 200 juta ton seperti di dalam MoU dia sebut tidak bisa serta merta.

Dari sisi produksi, output di kuartal pertama tahun ini kemungkinan akan lebih rendah dari periode yang sama tahun lalu. Curah hujan yang cukup tinggi dia sebut menjadi penyebab turunnya produksi di Kuartal I tahun ini.

Meski di Kuartal I diproyeksikan lebih rendah, namun sampai akhir tahun 2021 diproyeksikan produksinya bisa mencapai lebih dari yang ditargetkan pemerintah. Untuk tahun ini pemerintah menargetkan produksi sebanyak 550 juta ton.

Berdasarkan data dari Minerba One Data Indonesia (MODI) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral yang dikutip CNBC Indonesia per, Selasa, (06/04/2021) realisasi produksi mencapai 142,42 juta ton, atau 25,89% dari target.

Realisasi ekspornya mencapai 66,83 juta ton atau 16,92%. Lalu realisasi (domestic market obligation/DMO) mencapai 19.50 juta ton atau 12,58% dari target.

TIM RISET CNBC INDONESIA


[Gambas:Video CNBC]

(twg/twg)

Let's block ads! (Why?)



"harga" - Google Berita
April 09, 2021 at 10:30AM
https://ift.tt/3uC20Bm

Ambles Gak Karuan, Harga Batu Bara Jatuh ke US$ 85/ton CNBC Indonesia • 3 menit yang - CNBC Indonesia
"harga" - Google Berita
https://ift.tt/2JQM9Kf
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Ambles Gak Karuan, Harga Batu Bara Jatuh ke US$ 85/ton CNBC Indonesia • 3 menit yang - CNBC Indonesia"

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.