Jakarta, CNBC Indonesia - Reli panjang harga minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) di Bursa Malaysia Derivatif Exchange harus berakhir. Hari ini harga kontrak yang aktif ditransaksikan itu drop signifikan.
Menjelang istirahat siang perdagangan Kamis (18/3/2021) harga kontrak futures CPO pengiriman Juni 2021 drop RM 98 ringgit atau 2,5% ke RM 3.839/ton.
Potensi kenaikan output minyak sawit Malaysia membuat harga CPO terkoreksi. Produksi CPO bulan ini diramal tumbuh dobel digit. Ketika produksi tumbuh melampaui konsumsi dan ekspor maka akan ada kenaikan stok yang membuat harga tertekan.
Penurunan harga CPO juga dibarengi dengan penurunan harga minyak nabati lain. Di Bursa Komoditas Dalian, harga kontrak minyak kedelai dan minyak sawitnya juga drop masing-masing 1,6% dan 0,2%.
Malaysia memutuskan untuk mempertahankan tarif ekspor April untuk minyak sawit mentah sebesar 8% berdasarkan sebuah surat edaran di situs Dewan Minyak Sawit Malaysia yang dirilis pada hari Rabu.
Eksportir kelapa sawit terbesar kedua di dunia itu mematok harga acuan minyak sawit sebesar RM 4.331,48/ton untuk bulan April.
Struktur tarif ekspor Malaysia mulai dari 3% untuk minyak sawit mentah dalam kisaran RM 2.250 hingga RM 2.400/ton. Tarif pajak maksimum ditetapkan sebesar 8% jika harga melebihi RM 3.450/ton.
Beralih ke dalam negeri, ekspor minyak sawit dari produsen utama dunia yaitu Indonesia naik hampir 20% (yoy) di bulan Januari. Namun produksi terganggu oleh banjir dan stok turun ke level terendah dalam enam bulan.
Indonesia mengekspor 2,86 juta ton minyak sawit dan produknya pada Januari atau naik 19,6% dari bulan yang sama tahun lalu jika mengacu pada data dari Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI).
"Namun secara bulanan, pengiriman turun 18% di tengah permintaan yang lebih rendah dari China, Malaysia dan India dibandingkan bulan Desember," kata GAPKI dalam pernyataannya sebagaimana diwartakan Reuters.
Pada Januari lalu Indonesia memproduksi 3,76 juta ton minyak sawit mentah dan minyak inti atau turun dari 4,04 juta ton pada Desember dan merupakan output bulanan terendah sejak Mei.
"Penurunan besar ini disebabkan oleh pola musiman dan diperparah dengan banjir di beberapa sentra produksi kelapa sawit yang mengganggu proses panen," kata GAPKI dalam keterangannya.
Output yang lebih rendah membuat stok akhir Januari menjadi 4,25 juta ton dan menjadi stok akhir bulan terendah sejak Juli tahun lalu. Stok akhir tahun 2020 tercatat sebesar 4,87 juta ton.
TIM RISET CNBC INDONESIA
[Gambas:Video CNBC]
(twg/twg)
"harga" - Google Berita
March 18, 2021 at 02:10PM
https://ift.tt/3ePxvmP
Reli Terlalu Panjang, Harga CPO Ambles 2,5% di Bawah RM 4.000 - CNBC Indonesia
"harga" - Google Berita
https://ift.tt/2JQM9Kf
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Reli Terlalu Panjang, Harga CPO Ambles 2,5% di Bawah RM 4.000 - CNBC Indonesia"
Posting Komentar