Search

Sepekan Drop 13%, Harga Batu Bara Sentuh Level Terendah 2016 - CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Sepekan lalu, harga batu bara ditutup anjlok signifikan seiring dengan semakin murahnya harga gas alam cair (LNG) dan tekanan untuk beralih dari batu bara ke sumber energi ramah lingkungan.

Menutup akhir pekan lalu Jumat (3/4/2020), berdasarkan data Refinitiv, harga batu bara kontrak futures Newcastle dibanderol US$ 62,5/ton menandai harga terlemah sejak 13 Juli 2016. Dalam sepekan lalu, harga batu bara telah anjlok signifikan sebesar 13% (week on week/wow).


Harga batu bara memang cenderung lebih stabil jika dibandingkan dengan harga komoditas lain seperti minyak mentah pada kuartal pertama tahun 2020.

Namun saat ini, harga batu bara terutama batu bara termal yang banyak digunakan di Korea Selatan, Jepang dan Taiwan juga terancam mengalami koreksi yang dalam.

Pasalnya, harga gas alam cair atau LNG sudah sangat murah. Harga LNG yang drop akan membuat orang beralih dari batu bara ke gas (coal to gas switch). Harga LNG Spot pada 3 April lalu sudah berada di US$ 2,3/juta British Thermal Unit (mmBtu). Harga LNG telah ambles 59% terhitung sejak pertengahan Oktober tahun lalu ketika harga mencapai US$ 6,8/mmBtu.

Jika mengacu pada data historis, kalkulasi batas bawah harga untuk membuat Jepang beralih dari batu bara ke gas adalah US$ 4,76/mmBtu dan US$ 6,61/mmBtu di Korea Selatan. Namun saat ini harga sudah berada di bawah batas ambang tersebut.

Secara teori, perusahaan utilitas Jepang dan Korea Selatan sekarang harusnya sudah mulai merencanakan untuk menggunakan lebih banyak LNG dan lebih sedikit batu bara. Namun hal ini belum terjadi jika melihat data perdagangan beberapa waktu terakhir.

Jepang, pembeli LNG terbesar dunia, mengimpor 6,67 juta ton pada Maret, turun dari 7,18 juta pada Februari dan 7,06 juta pada Maret tahun lalu, menurut data pelacakan kapal yang dikumpulkan oleh Refinitiv.

Korea Selatan, pembeli terbesar ketiga setelah China, mengimpor 3,83 juta ton pada Maret tahun ini, turun dari 4,42 juta pada Februari, tetapi sedikit lebih tinggi dari 3,28 juta pada Maret 2019.

Penurunan impor untuk LNG di kedua negara tersebut terjadi akibat ancaman perlambatan ekonomi karena wabah virus corona dan selesainya periode puncak permintaan musim dingin.

Jika utilitas Jepang dan Korea Selatan mulai beralih dari batu bara ke LNG, maka harga LNG tidak mungkin drop seperti sekarang ini.

Namun, peralihan dari batu bara akan menyebabkan penurunan harga karena permintaan akan turun, dan batu bara termal mungkin akhirnya akan bergabung dengan komoditas lain yang merasakan dampak dari pandemi virus corona.

[Gambas:Video CNBC]

Let's block ads! (Why?)



"harga" - Google Berita
April 06, 2020 at 12:40PM
https://ift.tt/2Xd9UDy

Sepekan Drop 13%, Harga Batu Bara Sentuh Level Terendah 2016 - CNBC Indonesia
"harga" - Google Berita
https://ift.tt/2JQM9Kf
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Sepekan Drop 13%, Harga Batu Bara Sentuh Level Terendah 2016 - CNBC Indonesia"

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.