Jakarta, CNBC Indonesia - Harga batu bara meroket di pekan ini, hingga menyentuh level tertinggi dalam 11 bulan terakhir. Vaksin virus corona (Covid-19) menjadi kunci melesatnya harga batu bara di pekan ini.
Sepanjang pekan ini, harga batu bara acuan ICE Newcastle melesat 7,55%, ke US$ 75,8 ton, berdasarkan data Refinitiv. Level tersebut merupakan yang tertinggi sejak 13 Januari lalu.
Meroketnya harga batu bara dimulai sejak bulan November ketika membukukan penguatan lebih dari 17%.
Vaksin yang dibuat oleh perusahaan farmasi asal Amerika Serikat (AS) Pfizer dan Moderna, serta perusahaan farmasi Inggris AstraZeneca yang diklaim efektif menanggulangi virus corona hingga 90% atau lebih tanpa efek samping yang serius.
Vaksin dari Pfizer yang bekerjasama dengan BionTech bahkan sudah mendapat izin edar oleh regulator obat-obatan Inggris (MHRA). Harga batu bara pun semakin melesat.
Hal tersebut memicu ekspektasi hidup akan berangsur-angsur normal kembali, roda bisnis kembali berputar, perekonomian kembali bangkit dan permintaan baru bara diperkirakan akan meningkat.
Kenaikan demand juga sudah terlihat di bulan November lalu dari China dan India, dua negara importir terbesar.
Berdasarkan data Reuters, impor batu bara China pada November 2020 hingga pekan keempat adalah 17,72 juta ton. Melonjak nyaris 60% dibandingkan bulan sebelumnya.
Sementara impor batu bara India dalam periode yang sama adalah 19,38 juta ton. Naik 6,78% dibandingkan bulan sebelumnya. Impor batu bara Negeri Bollywood terus menanjak selepas semester I-2020 seiring pelonggaran karantina wilayah (lockdown).
Di tengah meningkatnya impor dari China, terselip kabar kurang sedap. Hubungan China dan Australia memburuk dipicu oleh dukungan Australia untuk menginvestigasi asal muasal wabah Covid-19. Alhasil China dikabarkan memboikot produk batu bara Australia sehingga pengiriman dari Negeri Kanguru ke Negeri Panda menjadi lebih rendah. China berdalih bahwa rendahnya impor dari Australia merupakan keputusan pribadi para konsumennya.
Melansir Reuters, China mengatakan impor batu bara dari Australia gagal memenuhi standard lingkungan yang ditetapkan menurut Kementerian Luar Negeri China sehingga puluhan pengiriman tertahan di pelabuhan.
"Dalam beberapa tahun terakhir, kebiasaan orang China melakukan penilaian pemantauan risiko terhadap keamanan dan kualitas batu bara impor, dan kami menemukan banyak batu bara impor gagal memenuhi standar lingkungan," kata juru bicara kementerian Zhao Lijian.
Halaman 2>>>
"harga" - Google Berita
December 06, 2020 at 01:12PM
https://ift.tt/2LbEoSG
Catat! Batu Bara Belum Mati, Harga To the Moon ke US$ 75,8 - CNBC Indonesia
"harga" - Google Berita
https://ift.tt/2JQM9Kf
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Catat! Batu Bara Belum Mati, Harga To the Moon ke US$ 75,8 - CNBC Indonesia"
Posting Komentar