Sudirman Said: Anies-Sandi Bijak Tentukan Pemprov

INILAHCOM, Jakarta - Ketua Tim Sinkronisasi Anies-Sandi, Sudirman Said meyakini kalau Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta terpilih Anies Baswedan dan Sandiaga Uno akan bijaksana dalam mengambil keputusan. Terutama, saat penataan organisasi pemerintahan di lingkup Pemprov DKI Jakarta.

Menurut Sudirman, memang santer adanya usulan terhadap Anies-Sandi terkait rencana bongkar pasang sejumlah petinggi BUMD di DKI Jakarta. Namun Sudirman yakin baik Anies maupun Sandi akan bijak dalam mengambil keputusan. "Mereka memiliki wisdom dalam menata organisasi ke depan," ujarnya, Senin (10/7/2017).

Mantan Menteri ESDM itu juga menilai, kedua pemimpin baru DKI tersebut memiliki jam yang terbang yang tinggi sebagai pemimpin. Pengalaman Anies saat memimpin Universitas Paramadina dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan akan bersinergi dengan kemampuan bisnis dari Sandiaga Uno. "Pengalamannya sudah banyak jadi akan sangat paham," ucapnya.

Apabila memang ada penyegaran, lanjut dia, Anies-Sandi akan memerhatikan semua aspek. Termasuk menyesuaikan pada tata kelola yang baik, mengedepankan meritokrasi, integritas dan profesionalisme.

Sudirman sendiri mengaku mengenal beberapa pimpinan BUMD DKI. Menurutnya, pemimpin tersebut sangat professional. Dia yakin kalau pemimpin yang professional akan tetap dibutuhkan. "Tentu kita semua ingin mempercepat perubahan di Jakarta," ucap Ketua Institut Harkat Negeri tersebut.

Meski demikian, Sudirman mengatakan, tim sinkronisasi tidak ikut membahas masalah pergantian direksi BUMD DKI itu. Tugas tim sinkronisasi hanya memastikan program Anies-Sandiaga masuk dalam rencana kegiatan hingga lima tahun mendatang.

"Seperti dijelaskan pada awal pembentukan Tim Sinkronisasi, fokus kerja tim adalah meyakinkan program kerja Pemprov lima tahun mendatang sudah mengintegrasikan janji kerja gubernur dan wagub terpilih Anies-Sandi," kata dia.

"Hal-hal yang berkaitan dengan personalia, SKPD, maupun BUMD tidak merupakan ruang lingkup tugas Tim Sinkronisasi," ujar Sudirman. [*]

Let's block ads! (Why?)