INILAHCOM, Jakarta - Gubernur Jakarta Djarot Saiful Hidayat tidak setuju dengan usulan asisten pribadi yang diusulkan DPRD DKI. Dia mempertanyakan urgensinya asisten pribadi bagi tiap anggota dewan.
"Kalau setiap anggota dewan punya asisten pribadi atau tenaga ahli, itu fungsinya apa? Berarti kan tambah 106 (orang) lagi. Belum lagi fraksi," ujar Djarot di Balai Kota Jakarta, Jumat (21/7/2017).
Beda dengan DPR RI, dimana Djarot mengakui bahwa Asisten Pribadi sangat dibutuhkan untuk membantu kinerja dewan dengan daerah pemilihannya.
"Kalau anggota DPR RI kaya saya dulu ada. Kenapa? Karena jangkauannya itu jauh, makanya kita butuh. Kalau disini? Aspri ngapain?" kata Djarot.
Djarot khawatir jika setiap anggota dewan punya tenaga ahli dan staf administrasi, mereka tidak kerja. Meski begitu, dia tidak masalah apabila tenaga ahli diberikan pada setiap komisi di DPRD. Saat ini, tenaga ahli baru diberikan pemerintah DKI untuk setiap pimpinan DPRD.
"Kalau saya sih tenaga ahli buat fraksi itu boleh, silakan kalau fraksi. Tapi kalau masing-masing orang satu, wow," katanya.
Djarot mengakui keuangan DKI memang cukup untuk membayar 106 orang asisten prubadi. Tapi APBD diprioritaskan untuk pembangunan dan program pendidikan, kesehatan, dan transportasi, hingga rumah susun.
"Keuangan DKI memang memungkinkan, tapi sebagian besar kita kembalikan untuk program langsung warga nggak mampu. Kalau saya sih tolong soal ini dipikir ulang, dipikir masak-masak," katanya.
Seluruh fraksi di DPRD Jakarta mengusulkan setiap anggota dewan mendapatkan satu tenaga ahli dan staf administrasi.
Hal itu disampaikan fraksi-fraksi dalam rapat paripurna penyampaian pandangan umum terhadap rancangan peraturan daerah tentang Hak Keuangan dan Administratif Pimpinan dan Anggota DPRD Provinsi Jakarta.[jat]
Baca Kelanjutan Djarot: Buat Apa DPRD Minta Aspri, Ngapain? : http://ini.la/2392607Bagikan Berita Ini
0 Response to "Djarot: Buat Apa DPRD Minta Aspri, Ngapain?"
Posting Komentar