Search

Harga Cabai Rawit Sentuh Rp 50 Ribu Per Kilogram – Bisnis Bali - BisnisBali

Tabanan (bisnisbali.com) –Harga cabai rawit di tingkat petani melonjak ke angka Rp 50 ribu per kilogram saat ini. Kenaikan ini diprediksi terus berlanjut seiring dampak cuaca ekstrem dan terganggunya pasokan dari luar Bali akibat bencana erupsi Gunung Semeru.

Salah satu petani cabai rawit varietas Sret di Desa Batunya, Kecamatan Baturiti, Tabanan, I Ketut Aristana, mengungkapkan dalam dua minggu terakhir harga cabai rawit di tingkat petani mengalami tren melonjak. Lonjakan harga terjadi bertahap. Jauh naik dari posisi sebelumnya yang sempat di kisaran Rp 18.000, bahkan sempat bercokol di angka Rp 8.000 per kilogram pada Agustus lalu. “Kenaikan harga cabai rawit ini terjadi berjenjang, hingga akhirnya menyentuh Rp 50.000 per kilogram,” ujarnya, Selasa (14/12).

Ia memperkirakan lonjakan harga ini dipicu oleh produksi di tingkat petani yang menurun karena pengaruh cuaca ekstrem ditandai meningkatnya curah hujan belakangan. Akibatnya petani tidak mampu memenuhi kebutuhan pasar yang kini berada dalam kondisi stabil. Kemudian diperparah lagi oleh terganggunya pasokan cabai rawit dari Jawa ke Bali akibat bencana erupsi Gunung Semeru.

“Harga Rp 50.000 per kilogram kemungkinan terus berlanjut. Sebab, kondisi cuaca ekstrem masih akan membayangi hingga awal tahun nanti. Kalau naik, kemungkinan harga mentok di level Rp 80.000, sedangkan kalau turun minimal harga menyentuh Rp 30.000 hingga Rp 35.000 per kilogram,” paparnya.

Akan tetapi harga jual cabai rawit di tingkat petani yang menjadi mahal akibat cuaca ekstrem dibarengi meningkatnya risiko budi daya sekaligus membuat biaya berproduksi yang sudah tinggi menjadi semakin mahal. Sebab, curah hujan tinggi juga meningkatkan intensitas serangan penyakit seperti ulat grayak yang menyerang akar tanaman dan ancaman serangan jamur fusarium yang mengakibatkan layunya tanaman cabai. “Di tengah cuaca ekstrem ini kami harus memberi perlakuan lebih pada tanaman dibandingkan sebelumnya agar volume dan kualitas produksi terjaga dengan baik. Nah, ini membutuhkan biaya lebih,” kilahnya.

Sementara itu, hasil monitor di sejumlah pasar tradisional oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Tabanan, memang terjadi lonjakan khususnya pada harga bumbu-bumbuan pada minggu ketiga Desember ini. Di antaranya cabai rawit di tingkat pedagang dibanderol Rp 65.000, naik dari posisi Rp 55.000 per kilogram pada minggu lalu. Cabai merah besar berada di level Rp 30.000 atau naik dari posisi Rp 25.000 per kilogram. Sawi putih naik ke level Rp 12.000, naik dari Rp 10.000 per kilogram pada perdagangan minggu lalu.

Kepala Seksi Pengendalian dan Penyaluran Ekspor Impor Disperindag Tabanan Nurhayati menyampaikan, meski beberapa harga bumbu-bumbuan naik, pasokan barang di pasar tradisional masih berada dalam posisi aman atau mencukupi untuk memenuhi kebutuhan pasar. Menurutnya, lonjakan harga ini dipicu oleh hasil panen di tingkat petani yang menurun terdampak musim hujan.

“Cuaca berdampak pada hasil panen cabai dan sayuran. Kemungkinan Desember ini harga cabai akan naik lagi. Apalagi ada momen Natal dan Tahun Baru yang biasanya dibarengi dengan meningkatnya permintaan pasar,” pungkasnya. *man

Adblock test (Why?)



"harga" - Google Berita
December 15, 2021 at 01:08AM
https://ift.tt/3m2hGf5

Harga Cabai Rawit Sentuh Rp 50 Ribu Per Kilogram – Bisnis Bali - BisnisBali
"harga" - Google Berita
https://ift.tt/2JQM9Kf
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Harga Cabai Rawit Sentuh Rp 50 Ribu Per Kilogram – Bisnis Bali - BisnisBali"

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.