Search

Harga Gandum Turun Pada Awal Minggu Karena Penurunan Ekspor - Vibiznews

(Vibiznews – Commodity) – Harga gandum turun pada awal minggu  karena penurunan pengiriman ekspor mingguan dan Harga komoditas mengalami penurunan pada hari Senin karena menguatnya indeks dolar sehingga saham dunia turun, harga minyak mentah turun, harga saham turun dan kekhawatiran akan perekonomian global.

Harga gandum Desember di CBOT turun 8 sen (1.13%) menjadi $7.075 per bushel.

Harga gandum pada penutupan pasar hari Senin turun setelah laporan NASS melaporkan progress pertumbuhan tanaman gandum yang sudah ditanam 19 September sebesar 21% naik 9% dari minggu lalu masih lebih cepat 3% dari rata-rata.

Laporan Pengiriman Ekspor Mingguan dari USDA, pengiriman gandum minggu ini sebesar 563,390 MT sampai 16 September, naik 60k MT dari tahun lalu pada minggu yang sama. Negara tujuan pengiriman terbesar Mexico, kemudian Jepang, Philipina dan Cina.

Total ekspor tahun marketing ini sebesar 7.714 MMT sampai 16 September, turun dari tahun lalu 8.664 MMT pada minggu yang sama.

Laporan ekspor mingguan dari USDA pemesanan jagung sampai 9 September sebesar 246,583 MT masih dibawah perkiraan 500k – 1 MMT. Mexico dan negara yang tidak kita ketahui menjadi pembeli utama. USDA bahwa total jagung yang sudah dipesan 24.213 MMT untuk 2021/22 sebesar 25% dari tahun lalu. Pengiriman jagung pada minggu ini 192k MT sehingga pengiriman jagung pada tahun ini sebesar 359,911 MT pada minggu pertama tahun marketing baru.

Ekspor biji-bijian AS kembali meningkat pada minggu lalu karena pengiriman melalui Louisiana Gulf Coast sudah diperbaiki dari kerusakan akibat badai Ida pada 29 Agustus lalu namun volume ekspornya masih jauh dari normal.

Hanya 7 kapal ekspor yang dimuat dengan biji-bijian dan kedelai di pelabuhan Lousiana Gulf Coast sampai 16 September turun dari 23 kapal tahun lalu pada periode yang sama. Badai Ida membuat kesulitan pengiriman sebelum panen yang akan dimulai di Midwest.

Harga gandum di Euronext Paris turun 0.9% atau 2.25 euro menjadi 245.5o euros ($288) per ton melanjutkan penurunan pada minggu lalu.

Harga gandum turun karena pasar sedang dalam zona merah karena antusiasme pertumbuhan ekonomi sedang menurun, sehingga pasar biji-bijian turun seperti pasar komoditas yang lain, namun permintaan yang meningkat ditengah persediaan yang terbatas membuat penurunan terhenti.

Pakistan pada hari Senin menerima membuat tender yang besar untuk pembelian 500,000 ton gandum. Tender gandum termasuk dari Jordania dan Taiwan.

Di Swedia gandum yang digiling masih menguat karena tingginya premium pada ekspor pada minggu terakhir, permintaan meningkat dari persediaan gandum Swedia termasuk dari Aljazair.

Swedia termasuk negara yang mendapatkan keuntungan termasuk Jerman dan Polandia karena permintaan dari Aljazair setelah kualitas panen baru di Perancis mengalami masalah.

Data dari Bea Cukai Cina sebesar 710k MT gandum yang diterima selama Agustus. Naik 1.1% dari tahun lalu dan membuat total yang diterima pada tahun marketing ini sebesar 6.96 MMT.

Cuaca di Rusia sangat baik untuk menanam gandum musim dingin tahun 2022 di Rusia dan meningkatnya kampanye untuk menanam gandum meningkat pada minggu lalu. Petani sudah menyiapkan menanam pada 9.2 juta ha dibandingkan 9.3 juta ha pada tanggal yang sama tahun lalu.

Walaupun demikian penanaman masih turun dari tahun lalu terutama di Volga region yang mengalami cuaca kering pada tahun ini, menurut Sovecon.

Analisa tehnikal untuk gandum support pertama di $6.90 kemudian ke $6.77 sedangkan resistant pertama di $7.33 dan berikut $7.45

Loni T / Senior Analyst Vibiz Research Centre Division, Vibiz Consulting

Editor : Asido

Adblock test (Why?)



"harga" - Google Berita
September 21, 2021 at 10:58PM
https://ift.tt/3ztsmrc

Harga Gandum Turun Pada Awal Minggu Karena Penurunan Ekspor - Vibiznews
"harga" - Google Berita
https://ift.tt/2JQM9Kf
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Harga Gandum Turun Pada Awal Minggu Karena Penurunan Ekspor - Vibiznews"

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.